MARKET DATA

Belajar dari WO Ayu Puspita: 6 Cara Pilih Vendor Pernikahan yang Aman

Dany Gibran,  CNBC Indonesia
10 December 2025 05:29
Ayu Puspita penipu wedding organizer (WO). (Dok. Istimewa via CNN Indonesia)
Foto: Ayu Puspita penipu wedding organizer (WO). (Dok. Istimewa via CNN Indonesia)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus dugaan penipuan jasa wedding organizer (WO) yang melibatkan Ayu Puspita menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya calon pengantin.

Dalam perkara tersebut, ratusan klien dilaporkan mengalami kerugian besar setelah layanan pernikahan yang telah dibayar tidak dilaksanakan sebagaimana dijanjikan. Total kerugian bahkan ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, Ayu dan satu tersangka lain berinisial D telah ditahan di Polres Metro Jakarta Utara. Sementara tiga tersangka lainnya, ditangani Polda Metro Jaya.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa memilih wedding organizer tidak bisa sekadar berdasarkan harga murah atau promosi menarik. Diperlukan kehati-hatian agar momen sakral pernikahan tidak berubah menjadi pengalaman merugikan secara finansial maupun emosional.

Cara Memilih Wedding Organizer yang Aman

Agar kejadian serupa tidak terulang, berikut sejumlah langkah yang dapat dijadikan panduan dalam memilih wedding organizer.

1. Periksa Rekam Jejak dan Reputasi

Pastikan WO memiliki portofolio acara yang jelas dan mudah diverifikasi. Testimoni klien sebelumnya, dokumentasi acara, hingga rekomendasi dari pihak terpercaya dapat menjadi indikator awal profesionalisme.

2. Pastikan Identitas dan Domisili Jelas

Wedding organizer yang kredibel umumnya memiliki alamat kantor tetap, kontak resmi, dan identitas penanggung jawab yang dapat dipastikan. Hindari bekerja sama dengan penyedia jasa yang sulit dilacak atau sering berpindah lokasi.

3. Gunakan Kontrak Tertulis yang Rinci

Kontrak harus memuat detail layanan, tanggal pelaksanaan, kewajiban masing-masing pihak, serta konsekuensi jika terjadi pembatalan atau wanprestasi. Dokumen ini penting sebagai perlindungan hukum bagi konsumen.

4. Hindari Pembayaran Penuh di Awal

Sebaiknya gunakan sistem pembayaran bertahap, misalnya uang muka di awal dan pelunasan mendekati hari pelaksanaan. Skema ini dapat mengurangi risiko bila terjadi masalah di tengah jalan.

5. Waspadai Penawaran yang Tidak Wajar

Harga yang terlalu murah dengan janji layanan sangat lengkap patut dicurigai. Bandingkan penawaran dengan WO lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih realistis.

6. Jalin Komunikasi Intensif dan Terdokumentasi

Pastikan semua kesepakatan dilakukan secara tertulis, baik melalui kontrak maupun percakapan resmi. Simpan bukti komunikasi dan transaksi sebagai antisipasi jika terjadi sengketa.

Langkah Jika Terlanjur Mengalami Masalah

Apabila wedding organizer tidak memenuhi kewajibannya, konsumen disarankan untuk segera mengumpulkan bukti pembayaran dan perjanjian, lalu melaporkan ke pihak berwajib atau lembaga perlindungan konsumen. Koordinasi dengan korban lain juga dapat memperkuat posisi hukum.

(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]

Most Popular