Kimberly Ryder Minta Nafkah "Goceng," Berapa Biaya Membesarkan Anak?

Financial Expert, CNBC Indonesia
09 August 2024 12:20
Edward Akbar dan Kimberly Ryder
Foto: [email protected]

Jakarta, CNBC Indonesia - Karena tak ingin menyusahkan Edward Akbar, Kimberly Ryder, dikabarkan hanya meminta nafkah sebesar Rp 5 ribu saja. Dirinya pun ingin memusatkan perhatian agar proses perceraian ini berlangsung cepat.

"Bahkan, dalam gugatannya klien saya juga tidak mempersulit untuk meminta nafkah," ujar pengacara Kymberly, Machi Ahmad, seperti dikutip InsertLive.

"Nafkah Iddah, Nafkah Mut'ah, Madhiyah Kiswah dan Maskan hanya seribu rupiah, masing-masing seribu Rupiah. (Jadi jumlah itu) tidak mempersulit tergugat," ucap Machi lebih lanjut.

Seperti diketahui, Kimberly Ryder mendaftarkan gugatan cerainya pada 12 Juli 2024 secara e-court. Gugatan cerai itu terdaftar dengan nomor 916/Pdtg/2024/PAJP.

Dalam kesempatan yang sama, Kimberly juga mengatakan kalau yang terpenting dari semua ini adalah soal tanggung jawab terhadap anak.

Belajar dari kasus Kimberly Ryder, berapa besarkah biaya yang dibutuhkan untuk membesarkan anak? Berikut ulasannya.

Biaya hidup

Pada intinya, dalam keputusan pengadilan nanti, nafkah anak juga akan ditentukan sesuai dengan kemampuan finansial sang suami.

Namun mau tidak mau, inflasi adalah hal nyata yang harus dihadapi. Pengeluaran biaya hidup tentu akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu.

Tanpa manajemen pemasukan dan pengeluaran atau cash flow yang baik serta investasi jangka panjang yang konsisten, Anda bisa terancam bekerja hingga usia lanjut demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Biaya pendidikan

Menyambung artikel sebelumnya terkait biaya membesarkan anak yang mencapai Rp 3 miliar. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk menanggung biaya pendidikan anak di masa depan adalah:

Tugas Anda selanjutnya adalah mengumpulkan uang sebesar Rp 1,3 miliar secara bertahap. Jika anak Anda berusia nol tahun, maka lagi Anda harus memiliki uang setidaknya Rp 20 juta untuk uang pangkal masuk TK, enam tahun lagi Rp 83 juta untuk masuk SD, dan seterusnya sesuai dengan besaran uang yang dibutuhkan.

Menabung tentu bisa menjadi solusi, jika hal itu dilakukan setiap bulan maka sebesar inilah besaran uang yang harus Anda sisihkan tiap bulan.

Satu hal yang harus Anda ketahui sebelum berinvestasi adalah imbal hasil investasi tidak bisa dijamin, kecuali instrumen tersebut adalah surat berharga negara atau deposito dalam nominal yang ditentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Meski demikian, terlihat jelas bahwasannya dengan investasi maka proses mengumpulkan dana yang Anda lakukan akan semakin ringan.

Gunakanlah tabungan untuk menabung dana pendidikan jangka pendek (di bawah tiga tahun), sementara itu prioritaskanlah investasi untuk dana pendidikan yang ingin Anda kumpulkan di atas tiga tahun.

Biaya manajemen risiko

Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah komponen manajemen risiko dalam hidup. Meski badan terasa sehat, takkan ada yang pernah tahu kapan musibah sakit datang, begitu pula dengan ajal.

Musibah sakit bisa menyebabkan masalah keuangan baru lantaran biaya berobat tentu tidak murah. Membiayai pengobatan bisa memaksa Anda menguras tabungan atau menjual aset berharga.

Belum lagi jika pencari nafkah meninggal dunia di masa produktif, maka penghasilan keluarga pun bisa hilang seketika dan membuat cita-cita sang anak di jangka panjang menjadi kandas.

Hal ini menunjukkan bahwa penting sekali bagi setiap orang dengan tanggungan untuk memiliki jaminan kesehatan maupun beberapa asuransi yang bisa berguna untuk menggantikan penghasilan (income replacement) saat musibah terjadi.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular