
Heboh Kasus Meita Irianty, Apakah Daycare Lebih Aman & Hemat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mahalnya biaya membesarkan anak tentu memaksa setiap pasangan suami istri harus bekerja dan bahu-membahu dalam menghidupi rumah tangganya. Di tengah kesibukan itulah, daycare muncul sebagai solusi bagi mereka yang ingin menitipkan buah hati di kala mereka harus bekerja.
Meski demikian, kasus penganiayaan balita yang dilakukan pemilik Daycare Wensen School Meita Irianty kini telah menjadi sorotan publik. Perempuan yang kerap disapa Tata Irianty itu juga sudah ditangkap polisi.
Diberitakan detik, kepolisian masih mendalami motif serta memeriksa psikologis influencer parenting yang satu ini.Pasalnya, penganiayaan itu dilakukan Meita terhadap balita berusia dua tahun dan bayi berusia sembilan bulan. Dan sejauh ini, Meita mengatakan bahwa khilaf.
Belajar dari kasus mengenaskan ini, kekhawatiran tentu akan muncul di kalangan pasangan muda sibuk yang ingin memanfaatkan layanan penitipan anak.
Seperti diketahui, tak semua pasangan memiliki anggota keluarga (orangtua) yang bersedia dititipkan anak. Di samping itu, menyewa perawat juga bukan hal yang bisa semudah itu dilakukan lantaran ada banyak pertimbangan dari segi gaji dan keamanan.
Namun manakah yang lebih bijak dilakukan jika Anda disuruh memilih antara sewa suster atau daycare? Bijak tentu didefinisikan sebagai aman untuk buah hati serta finansial? Berikut ulasannya.
Menyewa perawat bisa lebih menguras kantong
Dengan adanya suster pengasuh, maka jadwal makan dan istirahat si kecil bisa disesuaikan senyaman mungkin. Kegiatan anak di rumah tentunya juga tergolong aman, lantaran Anda bisa mengontrol segala aspek menyangkut kebersihan dan keamanan di rumah.
Namun jika dihitung secara detail, menyewa perawat bisa lebih menguras pengeluaran ketimbang menempatkan anak di daycare. Ketika seseorang menggunakan jasa penyalur, maka akan ada uang perantara yang dibayar ke yayasan penyalur.
Bukan cuma itu, keluarga juga harus memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan tunjangan hari raya (THR), serta kenaikan gaji rutin suster pengasuh yang bersangkutan.
Demi keamanan, orangtua juga harus mengeluarkan uang untuk memasang kamera CCTV di rumah. Biaya instalasi CCTV tentu tidaklah murah dan bisa tembus di atas Rp 10 juta.
Sementara biaya menitipkan anak di daycare umumnya adalah biaya pendaftaran dan biaya perbulan yang sifatnya tetap. Orangtua tidak perlu berpikir mengenai THR atau kenaikan gaji serta CCTV. Daycare juga akan memberikan akses CCTV ke orangtua.
Anak bisa rentan tertular penyakit di daycare
Satu hal yang kerap menjadi momok orangtua adalah melihat sang anak jatuh sakit. Meski daycare memiliki aturan mengenai anak yang sakit, namun bukan tidak mungkin virus akan menyebar dan anak Anda tertular penyakit.
Bukan cuma itu, kebersihan perabotan, mainan, dan alat makan-minum di daycare juga tidak akan bisa diawasi langsung oleh orangtua.
Jika anak sudah sakit, maka mau tidak mau dia akan dipulangkan dan takkan ada sejumlah biaya yang harus ditanggung demi pengobatan anak, terutama jika keluarga tersebut tidak memiliki asuransi kesehatan.
Mana yang terbaik?
Baik menyewa suster atau daycare sejatinya sama-sama membuat Anda kehilangan kontrol terhadap apa yang terjadi pada anak saat Anda sibuk. Setiap pilihan tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Adalah penting untuk melakukan penelusuran terkait reputasi calon suster pengasuh maupun tempat penitipan anak yang dituju.
Bagi calon pengasuh, Anda wajib melakukan wawancara video call terhadap mereka serta mencari tahu riwayat mereka dalam bekerja sedetail mungkin, sebelum akhirnya Anda menitipkan buah hati Anda.
Sementara untuk daycare, Anda harus melakukan survei dengan mendatangi tempat penitipan anak itu dan melihat kegiatan di dalamnya. Tanyakan hal-hal detail seputar aktivitas dan metode pengasuhan pada suster-suster pengasuh di daycare, dan jangan ragu pula untuk bertanya seputar latar belakang pendidikan staf di sana.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]