Belajar Investasi dari 0 Biar Hidup Gak Makan Tabungan di Kelas Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Simpanan masyarakat terutama untuk akun rekening bank di bawah Rp 100 juta menurun pada kuartal II-2024. Hal ini memperlihatkan makin banyak orang yang menggunakan dana simpanan mereka, baik untuk kebutuhan utama hingga ada yang untuk judi online.

Untuk itu, CNBC Indonesia menggelar Kelas Cuan yang membahas Belajar Investasi Belajar Investasi dari 0 Biar Hidup Gak Makan Tabungan yang membahas jenis-jenis investasi bagi para pemula. Aulia Akbar selaku Financial Expert CNBC Indonesia menyebutkan bahwa orang yang makan tabungan untuk kebutuhan pokok, akan tahu berapa lama penggunaannya dan cenderung akan melakukan antisipasi. Berbeda dengan orang yang tidak  jelas menggunakan uang simpanannya.

Tidak dipungkiri ada juga yang menggunakan tabungan untuk lifestyle yang tinggi. Jenis pengeluaran semacam ini menurut Akbar sangat berbahaya karena sangat mungkin membuat aset yang dimiliki makin menyusut.

"Orang yang sudah aware investasi tidak akan makan tabungan karena ada antisipasi. Sayangnya orang Indonesia banyak yang belum berinvestasi karena belum terliterasi, hal itu juga yang membuat banyak orang tertipu," ungkap Akbar dalam Kelas Cuan: Belajar Investasi dari 0 Biar Hidup Gak Makan Tabungan, secara virtual, Sabtu (28/7/2024).

Oleh karena itu, dalam kelas ini, Akbar menjelaskan apa itu kemerdekaan finansial dan beberapa alat yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Akbar menjelaskan dengan detail dari jenis aset investasi yang terbagi dua, yaitu aset riil dan aset keuangan, serta bagaimana mengalokasikan aset dan melakukan diversifikasi.

Tidak lupa, Akbar juga memberikan tips bagi investor pemula ingin memulai perjalanan investasinya.

"Investasi bukan tujuan akhir, investasi adalah tools, alat untuk mencapai tujuan-tujuan hidup kita. Setelah ikut kelas ini, pekerjaan rumahnya adalah memetakan tujuan jangkap pendek, menengah, dan juga panjang. Yang pasti, sudah mengikuti kelas ini berarti sudah selangkah lebih maju dalam literasi keuangan," pungkas Akbar.