Begini Cara Kenali Investasi Bodong yang Bisa Bikin Kamu Rugi
Jakarta, CNBC Indonesia - Tak sedikit orang yang akhirnya terjerumus dalam investasi bodong, alhasil uang yang mereka miliki dari hasil bekerja selama bertahun-tahun hilang begitu saja.
Efek dari kehilangan uang dalam jumlah besar tentu bisa berdampak ke kesehatan finansial seseorang dalam jangka panjang, apalagi jika uang tersebut akan dialokasikan untuk mewujudkan salah satu cita-cita.
Besar kemungkinan cita-cita tersebut akan kandas, dan sangat mungkin pula bagi seseorang yang bersangkutan untuk jatuh miskin hingga terlilit utang.
Investasi sejatinya adalah kegiatan membeli lebih dari satu aset, dengan harapan nilai aset itu akan naik atau bisa menghasilkan pendapatan tetap yang berguna untuk mewujudkan cita-cita di masa depan.
Agar Anda tak terjerumus dalam investasi bodong, berikut adalah hal yang bisa Anda pelajari dari sekarang juga.
Keuntungan tidak logis
Hal ini sebetulnya sudah seringkali dibahas di berbagai media, namun mengamati imbal hasil tawaran investasi tentu ada caranya.
Anda bisa melakukan perbandingan imbal hasil yang ditawarkan dengan investasi sejenis baik yang ada di pasar modal, perbankan, atau yang lain.
Anggap saja Anda ditawarkan sebuah "simpanan" dengan imbal hasil yang jauh lebih besar daripada deposito perbankan, BPR, dan bank digital, dari sebuah lembaga non-bank maka hal itu patut dicurigai.
Langkah berikutnya, tentu saja Anda bisa melakukan pengecekan legalitas perusahaan tersebut. Namun jangan salah, tawaran investasi yang tak masuk akal juga bisa disediakan oleh perusahaan yang legal sekalipun.
Tentu saja, tawaran ini akan sangat menyulitkan Anda. Bayangkan saja, perusahaan legal menawarkan investasi yang menggiurkan, kenapa tidak diambil?
Adapun hal yang bisa Anda tanyakan ke pihak yang menawari Anda adalah seputar penjaminan imbal hasil. Jika mereka mengatakan bahwa "imbal hasil investasi ini dijamin," maka hal itu patut dicurigai.
Ketahuilah bahwa hanya ada dua jenis investasi yang bisa dijamin modal dan imbal hasilnya.
Pertama, adalah simpanan bank baik berbentuk tabungan atau deposito dengan nominal dan tingkat suku bunga yang sesuai dengan ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dan yang kedua adalah surat berharga negara (SBN), yang modal dan imbal hasilnya dijamin oleh negara.
Selain kedua instrumen tersebut, maka tidak ada investasi manapun yang imbal hasilnya dijamin. Berhati-hatilah jika Anda ditawari produk investasi seperti ini.
Imbal hasil dan risiko selalu berbanding lurus
Tidak ada investasi yang rendah risiko tapi imbal hasilnya tinggi. Risiko yang rendah tentunya akan memberikan imbal hasil yang rendah pula.
Dari fakta ini, Anda seharusnya sudah bisa memilah mana yang merupakan investasi sesungguhnya dan mana yang hanya bersifat tipu-tipu.
Agar Anda bisa dengan mudah membedakan mana investasi yang legal dan bodong, bergabunglah dalam webinar Kelas Cuan: Belajar Investasi dari Nol Agar Hidup Tak Serba Ngutang & Makan Tabungan.
Hanya dengan Rp 50 ribu, Anda bisa belajar saham dengan para pakar di CNBC Indonesia. Tunggu apalagi, daftarkan diri Anda di sini.
(aak/aak)