
Harga Emas Antam Hari Ini: 100 Gram Nyaris Bisa Buat Beli 1 Mobil LCGC

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Selasa (18/6/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat turun Rp2.000 menjadi Rp1.342.000 per gram. Namun bila 100 gram harganya Rp 128 juta lebih, nyaris bisa membeli varian terendah mobil LCGC Daihatsu Ayla Rp 137,800 juta.
Begitu juga untuk harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) turun Rp2.000 menjadi Rp1.221.000 per gram.
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, Selasa 18 Juni 2024 :
Tren Penurunan Harga Emas Dunia
Penurunan harga emas Antam seiring dengan koreksi harga emas dunia pada perdagangan hari sebelumnya, Senin (17/6/2024). Berdasarkan data Refinitiv, harga emas di pasar spot pada Selasa (18/6/2024) pukul 06.22 WIB tercatat sebesar USD 2.318,91 per troy ons, naik tipis 0,001% dari hari sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Senin (17/6/2024), harga emas turun 0,58% menjadi USD 2.318,87 per troy ons.
Penurunan harga emas pada hari Senin dipicu oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS yang membuat logam mulia emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, menjadi kurang menarik bagi investor. Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, menyatakan bahwa pasar emas saat ini kekurangan berita fundamental baru yang signifikan, sehingga pergerakan harga lebih banyak dipengaruhi oleh pasar luar.
"Harga emas kemungkinan akan bergerak mendatar antara USD 2.300 dan USD 2.400 hingga terjadi katalis fundamental besar berikutnya, yang mungkin baru terjadi pada Juli mendatang," ujar Wyckoff.
Pengaruh Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS
Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik setelah mengalami penurunan tajam pekan lalu, membuat bullion kurang menarik. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker menyebutkan bahwa Fed kemungkinan dapat memangkas suku bunga acuan sekali tahun ini jika perkiraan ekonominya berjalan sesuai rencana. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari juga menyebutkan bahwa adalah "prediksi yang masuk akal" bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sekali tahun ini, kemungkinan pada Desember.
Para pedagang kini menantikan komentar dari Presiden Fed New York John Williams dan Gubernur Fed Lisa Cook. Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya peluang memegang bullion yang tidak menghasilkan bunga.
Data penjualan ritel AS yang akan dirilis pada hari Selasa, klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis, dan indeks pembelian manajer sementara pada hari Jumat diharapkan dapat memberikan lebih banyak kejelasan tentang konsumsi dan kekuatan ekonomi.
"Serangkaian data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan rincian FOMC yang kurang hawkish, telah meningkatkan minat terhadap emas," kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Securities, dalam sebuah catatan. "Namun, masih banyak ketidakpastian mengenai waktu pemotongan suku bunga yang diharapkan, dan beta posisi makro terhadap kejutan data akan tetap tinggi dalam jangka pendek."
Pergerakan Harga Logam Mulia Lainnya
Selain emas, beberapa logam mulia lainnya juga mengalami perubahan harga:
Perak spot (XAG=) turun 0,5% menjadi USD 29,38 per ons.
Platinum (XPT=) naik 1,3% menjadi USD 970,15 per ons.
Paladium (XPD=) naik 0,2% menjadi USD 891,92 per ons.
Penurunan harga emas ini menunjukkan bagaimana faktor eksternal, seperti imbal hasil Treasury AS dan kebijakan moneter The Fed, dapat mempengaruhi harga logam mulia di pasar global. Investor terus memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter untuk membuat keputusan investasi yang tepat di tengah ketidakpastian pasar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Mahal Jelang Lebaran, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 4.000
