Investasi Saham

Mau Tahu Kapan Perusahaan yang Anda Beli Balik Modal? Ini Jurusnya!

Financial Expert, CNBC Indonesia
17 June 2024 14:00
Business achievement concept with happy businesswoman relaxing in office or hotel room, resting and raising fists with ambition looking forward to city building urban scene through glass window
Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong

Jakarta, CNBC Indonesia - Anda mungkin sudah familiar dengan metode valuasi saham seperti price to earning ratio (PE Ratio) maupun price to book value (PBV). Namun, ada metode lain yang menarik dan patut dicoba, yaitu EV/CFO.

Metode yang satu ini kerap disebut bisa memprediksi kapan Anda akan balik modal.

Metode ini membandingkan nilai enterprise (EV) dengan arus kas operasi (CFO). EV/CFO memberikan gambaran mengenai waktu yang dibutuhkan untuk balik modal jika seseorang mengakuisisi perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, jika nilainya adalah 10, berarti diperlukan 10 tahun untuk perusahaan tersebut balik modal. Sedangkan jika nilainya nol koma sekian, investor berpotensi balik modal dalam waktu kurang dari setahun. Alhasil, semakin bagus pula jika Anda berinvestasi dengan membeli saham perusahaan itu.

Agar tidak penasaran, berikut adalah penjelasan seputar EV/CFO yang harus Anda ketahui.

Enterprise Value (EV)

EV merupakan nilai perusahaan saat ini. Untuk mencari nilai EV, Anda bisa menggunakan rumus:

(Market cap + utang bank) - kas dan setara kas

EV sangat tepat digunakan bagi seseorang yang benar-benar ingin mengakuisisi sebuah perusahaan lantaran EV memasukkan komponen utang di dalamnya.

Ketika kita mengakuisisi perusahaan, kita tentu akan menanggung seluruh utang perusahaan itu dan memegang aset lancar berupa kas yang jadi hak kita.

Menilai perusahaan lewat EV dinilai cukup lebih akurat ketimbang hanya lewat kapitalisasi pasar (market cap). Karena jika kita hanya berpatok pada kapitalisasi pasar market cap sangat dipengaruhi oleh harga dan jumlah saham beredar saja.

Arus kas operasional

Arus kas operasi adalah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan dalam periode tertentu. Informasi mengenai nilai arus kas operasional tentu bisa Anda temukan di laporan keuangan tahunan atau kuartalan.

Adapun kas masuknya adalah penerimaan kas dari pelanggan atas penjualan barang dan jasa. Sementara kas keluarnya adalah segala pembayaran ke pemasok, gaji karyawan, pembayaran-pembayaran lain yang terkait operasional.

Arus kas negatif menandakan besarnya pengeluaran operasional ketimbang penjualan ke pelanggan. Begitu pun sebaliknya, jika positif maka operasional perusahaan dinilai cukup baik.

Arus kas merupakan salah satu komponen yang cukup nyata untuk menilai apakah perusahaan tersebut benar-benar bisa mencatatkan penjualan atau sebaliknya.

Karena laba bersih terdiri dari banyak komponen. Bisa saja perusahaan mencatat laba bersih karena menjual aset dan arus kas operasionalnya minus.

Simulasi perhitungan EV/CFO

Sekarang mari kita lakukan simulasi perhitungan valuasi saham dengan menggunakan EV/CFO.

Anggap saja, di laporan keuangan perusahaan A, tercatat nilai di bawah ini:

Kapitalisasi pasar Rp 525 miliar

Utang bank Rp 11 miliar

Kas Rp 432 miliar

Rata-rata arus kas operasional tiga tahunnya mencapai Rp 187 miliar

Enterprise Value dari perusahaan ini adalah:

(Rp 525 miliar + 11 miliar) - Rp 432 miliar = Rp 104 miliar

Nilai EV/CFO perusahaan ini adalah Rp 104/Rp 187 miliar = 0,6 kali. Hal ini menunjukkan bahwa biaya modal yang digunakan investor untuk mengakuisisi perusahaan itu sudah bisa kembali atau terbayarkan dalam enam bulan saja, mengacu pada kondisi di laporan keuangan terakhir.

Intinya, semakin rendah EV/CFO makin baik karena hal itu menandakan seberapa cepat Anda balik modal.

Tertarik belajar lebih dalam untuk memahami rumus-rumus rasio di analisis fundamental saham? Daftarkan diri Anda sekarang juga di Kelas Cuan Spesial Hari Pasar Modal yang bertema, Investasi Saham: Road Map Menuju Kekayaan.

Hanya dengan Rp 50 ribu, Anda bisa belajar saham dengan para pakar di CNBC Indonesia. Tunggu apalagi, daftarkan diri Anda di sini.


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dengan Cara Ini, Anda Bisa Tahu Kapan Balik Modal dari Saham!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular