Kapan Waktu yang Tepat untuk Jual Saham?

Financial Expert, CNBC Indonesia
Rabu, 12/06/2024 13:45 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Berinvestasi saham bukan berarti harus melakukan menyimpannya (hold) dalam jangka waktu lama tanpa adanya tujuan yang jelas. Anda, semestinya harus mengetahui waktu yang tepat untuk take profit dengan menjual saham yang Anda miliki baik secara keseluruhan maupun sebagian.

Momentum di pasar modal membuat Anda harus menjualnya terlebih dulu meski keuntungannya belum sesuai dengan ekspektasi Anda. Namun dengan cara ini, Anda bisa mengamankan modal investasi sekaligus mengoptimalkan keuntungan.

Sejatinya, ada beberapa momen yang bisa Anda manfaatkan untuk merealisasikan keuntungan investasi saham Anda. Penasaran? Berikut ulasannya.


Perubahan kondisi ekonomi

Hal ini tentu bisa menjadi sebuah risiko sistematis dalam investasi saham. Perubahan ekonomi tentu saja bisa berdampak pada kenaikan suku bunga bank sentral yang mana akan berdampak pada tingkat inflasi, serta nilai tukar Rupiah terhadap Dolar.

Ketika hal tersebut terjadi, maka hal tersebut akan berdampak pada pergerakan saham di portofolio Anda. Bisa jadi Anda semakin untung, atau malah sebaliknya.

Pada intinya, emiten dari berbagai industri memiliki risiko yang berbeda terhadap fenomena ekonomi. Sebut saja, emiten farmasi punya risiko dari nilai tukar rupiah mengingat sebagian besar bahan baku didapat dari impor.

Sementara itu, emiten komoditas akan terpengaruh dari tingkat demand dan supply global yang berdampak pada fluktuasi harga komoditas. Alhasil, fenomena ini bisa memberi dampak terhadap fundamental kedepan.

Model bisnis emiten berubah

Meski perubahan bisnis menjadi salah satu risiko yang bisa dimitigasi lewat diversifikasi saham atau ke kelas aset yang berbeda, hal tersebut bisa saja mempengaruhi kinerja perusahaan ke depan yang mana akan mempengaruhi harga sahamnya.

Contohnya, ada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang batu bara merambah ke bisnis kendaraan listrik. Tentunya, bisnis baru tersebut akan mempengaruhi performa perusahaan ke depan.

Faktor lainnya

Selain dua hal tersebut, faktor kinerja perusahaan secara kuartalan atau tahunan juga bisa menjadi alasan investor melakukan take profit. Hal tersebut bisa menjadi sebagai salah satu bentuk antisipasi jikalau situasi ke depan dinilai cukup berat bagi emiten yang bersangkutan.

Sementara faktor lainnya ada pula pada valuasi perusahaan. Ketika valuasi perusahaan dinilai sudah cukup tinggi, maka investor bisa melakukan take profit terlebih dulu.

Mau belajar saham agar keuntungan Anda semakin berlipat ganda ke depan? Hanya dengan Rp 50 ribu saja, Anda bisa belajar saham dengan Financial Expert & Equity Analyst Indonesia lho.

Silahkan daftarkan diri Anda di sini.


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPJamsostek Mau Investasi di Luar Negeri, Yakin Aman & Cuan?