Harga Emas Antam Hari Ini,10 Juni 2024 Naik Rp 1.000, Buyback Gimana?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
10 June 2024 09:42
Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (21/5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawati menunjukkan emas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Selasa (21/5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Senin (10/6/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat naik Rp1000 menjadi Rp1.329.000 per gram.

Kenaikan harga emas Antam ini menjadi kabar baik karena harganya jeblok akhir pekan lalu. Paling parah, pada Sabtu (8/6/2024) yang anjlok hingga Rp38.000 dalam sehari.

Sementara untuk harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) tidak ada perubahan di Rp1.210.000 per gram.

Menguatnya harga emas antam pagi ini kemungkinan terdorong oleh harga emas dunia yang mulai rebound setelah jeblok pada pekan lalu. Melansir data Refinitiv, harga emas dunia (XAU) pada Senin hari ini, Senin (10/6/2024) hingga pukul 09.27 WIB sudah menguat 0,27% ke posisi US$ 2298,34 per troy ons.

Meski menguat, pergerakan emas masih diperkirakan akan volatil. Pasalnya ada dua agenda penting pada pekan ini dari AS yakni rilis data inflasi dan pengumuman pertemuan the Fed.

Sebelum itu, indeks dolar AS (DXY) juga terpantau melambung kembali setelah keluar data pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi. Ini kemudian memicu kekhawatiran terhadap perkiraan pemangkasan suku bunga AS yang akan mundur lagi.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed kini sudah semakin mundur dari perkiraan. Jika pada pertemuan terdekat ini nada the Fed masihhawkish,maka gejolak di pasar keuangan, terutama di risk asset kemungkinan besar masih berlanjut.

Harga emas sangat bergantung pada suku bunga AS. Jika data inflasi AS masih panas dan kebijakan The Fed masih galak maka harga emas bisa jatuh semakin dalam.

Sebaliknya, harga emas bisa terbang tinggi jika data inflasi AS adem dan kebijakan The Fed mulai melunak.

Kebijakan ketat The Fed akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury terbang. Demikian juga sebaliknya.

Dolar yang menguat membuat harga konversi pembelian emas makin mahal sehingga emas menjadi kurang menarik. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

CNBC INDONESIA RESEARCH 


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (30/7/2024): Bergerak Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular