
Reksa Dana Anda Gak Cuan Selama Bertahun-tahun? Ini Solusinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi Anda yang memiliki reksa dana, pernahkah merasa investasi Anda tidak mengalami perkembangan yang signifikan atau malah merugi? Lantas apa yang semestinya dilakukan?
Walaupun Anda bisa saja membeli reksa dana hari ini dan menjualnya beberapa hari kemudian, layaknya seorang trader saham, hal ini sebenarnya kurang disarankan karena ada komponen biaya-biaya lain dalam investasi ini yang harus Anda cermati dengan seksama.
Dalam dunia investasi reksa dana, istilah trading tidak berlaku. Namun, jika investor perlu mengganti reksa dana yang ada di portofolio mereka, mereka dapat melakukan switching.
Switching dilakukan untuk memitigasi risiko fluktuasi nilai reksa dana ketika kondisi pasar tidak sesuai harapan. Lalu, bagaimana cara melakukan switching dan apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut penjelasannya.
Switching reksa dana
Switching dilakukan dengan cara melihat momentum market, sebut saja jika Anda menilai sudah waktunya mengurangi beberapa porsi reksa dana saham, maka Anda bisa melakukan switching reksa dana tersebut ke pendapatan tetap atau pasar uang.
Switching juga sebaiknya dilakukan ke reksa dana dengan jenis yang berbeda, misalkan dari reksa dana saham ke yang lain atau atau sebaliknya dan, bukan dari satu jenis reksa.
Switching reksa dana juga tidak bisa dilakukan di hari yang sama lantaran perubahan harga reksa dana terjadi dalam satu hari.
Oleh karena itu, proses switching baiknya dilakukan dalam beberapa bulan dengan melihat apakah kinerja reksa dana tersebut bisa mengungguli indeks acuan atau sebaliknya.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Dana Kelolaan Reksa Dana di Makmur Tumbuh 16 Kali Lipat