
IHSG Ambruk & Masih Ada Sisa THR, Saatnya Borong Saham?

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai libur lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah dibuka ambruk 2%. Apakah ini waktunya yang tepat untuk membeli saham dalam jumlah besar agar pertumbuhan aset Anda bisa signifikan di masa depan?
Seperti diketahui, IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas.
Koreksi IHSG seringkali disebut menjadi momentum yang baik bagi para investor lantaran bisa memborong saham dalam jumlah di harga yang murah. Apalagi jika ada sisa uang tunjangan hari raya (THR) yang belum terpakai.
Namun manakah yang lebih bijak dilakukan? Apakah langsung menghabiskannya atau membelinya dengan cara mencicil (dollar cost averaging)? Berikut ulasannya.
Silahkan beli dalam jumlah besar kalau..
Tak salah memborong saham dengan menghabiskan uang THR dengan catatan, Anda masih memiliki tabungan dana darurat atau tabungan yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek.
Pada intinya, selama investasi dilakukan menggunakan uang dingin maka hal tersebut tidak menjadi masalah.
Hindari pula berutang demi memborong saham lantaran tidak akan ada yang tahu seperti apa pergerakan pasar ke depan. Bisa jadi saat ini bukan waktu yang tepat untuk membeli saham yang Anda incar, lantaran akan ada potensi koreksi ke depannya.
Lakukanlah analisis baik fundamental maupun teknikal sebelum membuat keputusan, dan tentukanlah jangka waktu dan tujuan investasi saham Anda.
Dollar cost averaging demi menjaga modal
DCA adalah cara berinvestasi dengan membeli aset secara berkala, baik secara mingguan, bulanan atau bisa saja dalam hitungan hari.
Dengan melakukan DCA, investor bisa mendapatkan harga rata-rata dari aset investasi yang mereka beli. Dan tentunya, DCA bisa dilakukan sambil memantau pergerakan harga saham dan modal investasi Anda.
Pembelian yang Anda lakukan akan menurunkan harga rata-rata beli Anda, yang pada akhirnya akan membuat keuntungan Anda bertambah saat harga aset tersebut kembali ke harga wajarnya.
Metode DCA juga seringkali dianggap sebagai lawan dari metode investasi lumpsum atau sekali bayar dengan jumlah yang besar.
Ketika harga saham incaran Anda terus mengalami koreksi, mereka yang masih bisa melakukan pembelian secara bertahap lantaran modal yang mereka miliki masih tersisa.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Tips dan Trik Koleksi Saham Yang Kasih THR Saat Puasa & Lebaran