Emas Dunia Diramal ke US$2.300, Harga Emas Pegadaian Bisa Melejit

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 26/03/2024 08:34 WIB
Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga emas batangan yang dijual di PT Pegadaian menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (26/3/2024).

Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Pada perdagangan hari ini emas Antam harga 1 gram tercatat 1.234.000. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.


//

UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp1.213.000 per gram, naik Rp9.000. Rata-rata harga emas di beragam satuan menguat 0,75%. Emas UBS sendiri tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 500 gram.

//

Merujuk data Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 2.167,84 per troy ons atau menguat 0,17%. Penguatan ini kemudian mendorong emas UBS untuk menguat, sementara jenis Antam berpotensi mengalami penguatan esok hari.

Kenaikan emas ditopang oleh ketegangan geopolitik di Rusia serta harapan adanya pemangkasan suku bunga di AS. Seperti diketahui, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ke Rusia pada akhir pekan lalu.
Emas adalah aset aman yang dicari di saat ketegangan geopolitik meningkat seperti yang terjadi saat ini,

Harapan pemangkasan suku bunga juga membuat emas menguat. Pelaku pasar emas tengah menunggu data-data ekonomi AS terbaru untuk menjadi petunjuk seperti apa arah kebijakan The Fed ke depan.

Klaim pengangguran AS awal mingguan dijadwalkan keluar pada Kamis pekan ini dan akan diikuti oleh data indeks harga konsumsi pribadi inti AS (PCE) pada Jumat. Reaksi pasar terhadap data indeks harga konsumsi pribadi mungkin baru akan terlihat pekan depan karena libur Jumat Agung.

"Emas dengan mudah bisa mencapai level US$2.300 atau lebih tinggi pada kuartal kedua, saat pedagang diskresioner dan investor dana yang diperdagangkan di bursa, yang sejauh ini belum benar-benar berpartisipasi dalam reli, masuk ke pasar setelah pemotongan suku bunga dikonfirmasi," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, kepada Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai