Adul Mau Bisnis Kontrakan, Ini Jalan Ninjanya Biar Cuan Maksimal
Jakarta, CNBC Indonesia - Komedian Adul bercerita terkait keputusannya yang menutup usaha pecel lele karena faktor biaya sewa dan biaya bahan pokok. Adul pun mengatakan bahwa dirinya berniat membuka usaha warung kopi dan properti.
Sejatinya, bukan hanya masalah biaya sewa yang menjadi masalah besar Adul melainkan masih ada beberapa hal lain juga. Namun kedepannya, Adul tetap akan berjualan sebagai sumber pemasukan.
"Pengin warkop. Warkop 24 jam tuh nggak ada matinya, terus sama kontrakan," katanya, seperti dikutip detik.
Tertarik menjalani bisnis kontrakan seperti Adul? Bila jawabannya ya, maka beberapa hal di bawah ini tentu harus Anda ketahui dengan baik.
Ketahui kapan bisa balik modal
Pertama, Anda tentu harus mengetahui berapa estimasi modal yang digelontorkan untuk membeli aset berupa rumah kontrakan-kontrakanan. Dan berapa lama estimasi waktu Anda balik modal.
Jika Anda membangun rumah kontrakan-kontrakanan dari nol, Anda bisa memasukkan biaya tanah yang Anda beli dan biaya membangun rumah kontrakan sebagai modal awal.
Berikut adalah rumus umum yang bisa Anda coba untuk mengetahui berapa lama Anda balik modal:
Balik Modal = Modal awal
Pendapatan kotor
Semakin besar pendapatan kotor yang diterima, maka semakin cepat pula bisnis Anda balik modal.
Kenali biaya operasional rumah kontrakan
Sebuah rumah yang disewakan tentu mengandung biaya operasional yang harus Anda tanggung, sebut saja biaya listrik, internet, air, jasa kebersihan, maupun keamanan.
Anda harus lakukan perhitungan secara mendetail untuk yang satu ini, guna mewaspadai adanya kesalahan perhitungan atau biaya tak terduga.
Ketahuilah bahwa Anda juga bisa memasukkan komponen gaji Anda selaku pemilik kontrakan dari biaya operasional, dengan itu maka pendapatan bersih yang didapat bisa diputar lagi untuk hal lain.
Antisipasi pengeluaran tahunan
Akan ada biaya-biaya yang dibayarkan terhadap rumah kontrakan Anda setiap tahun. Sebut saja seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan asuransi properti bila ada.
Cukup penting untuk mengalokasikan uang jauh-jauh hari untuk biaya tahunan ini. Anda bisa memotongnya pendapatan bersih Anda sekian persen secara rutin tiap bulan agar Anda memiliki dana cadangan untuk membayar pengeluaran tahunan ini.
Ekspansi butuh biaya besar
Ekspansi usaha kontrakan bukan hal yang mudah, karena jika Anda ingin menambah pendapatan dalam jumlah yang signifikan maka langkah yang bisa dilakukan adalah menambah kamar lewat renovasi, atau membeli rumah baru.
Hal itu tentunya membutuhkan biaya besar. Sebagai solusinya, Anda bisa membuka usaha baru yang sifatnya menunjang pendapatan Anda selaku pengusaha.
Sebut saja seperti jasa laundry di sekitar kontrakan milik Anda, jasa cuci kendaraan, warung, dan lain sebagainya.
Ada risiko saat hunian disewakan
Dan yang terakhir, jangan lupa bahwa setiap bisnis tentu ada risikonya termasuk bisnis sewa menyewa hunian. Kita tidak pernah tahu seperti apa penyewa menggunakan aset yang kita miliki.
Di tangan penyewa, bisa saja terjadi kerusakan kecil atau besar dari perabotan yang kita beli. Oleh karena itu, tetapkanlah kebijakan uang deposit guna meminimalisir kerugian finansial yang bakal Anda alami.
(aak/aak)