
Ada Kabar Buruk dari AS, Harga Emas Antam Hanya Turun Rp2.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Senin (5/2/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung turun Rp2.000 per gram menjadi Rp1.140.000.
Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.036.000 per gram.
Emas Antam turun tipis ketika ada kabar buruk yang berpotensi menyebabkan emas dunia tumbang.
Data tenaga kerja yang masih panas ini membuat pasar semakin pesimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga sehingga membuat investor emas cemas.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan klaim pengangguran awal meningkat menjadi 224.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 27 Januari. Laporan terpisah menunjukkan bahwa produktivitas pekerja AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat.
AS juga melaporkan bahwa tingkat pengangguran AS, yang tidak disesuaikan secara musiman, pada Desember 2023 adalah 3,5% atau 0,8 poin persentase di bawah tingkat sektor transportasi. Dengan penyesuaian musiman, tingkat pengangguran AS pada Desember 2023 adalah 3,7%.
Sementara itu, diketahui Non-Farm Payrolls AS meningkat sebesar 216.000 pada bulan Desember 2023.
Pengusaha di AS menambahkan 353.000 pekerjaan pada bulan Januari, mengalahkan perkiraan ekonom sebanyak 180.000. Perekonomian yang tangguh dan produktivitas pekerja yang kuat mendorong dunia usaha untuk merekrut dan mempertahankan lebih banyak karyawan, sebuah tren yang dapat melindungi perekonomian dari resesi tahun ini.
Menurut CME Fed Watch Tool, para pedagang kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 70% pada bulan Mei 2024, dibandingkan dengan 92% sebelum data dirilis.
Ketua The Fed Jerome Powellpekan lalu mengatakan The Fed belum berpikir untuk memangkas suku bunga pada Maret 2024 tetapi menyuarakan keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target 2%.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
CNBC Indonesia Research
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (13/1/2025) Stabil di Rp1.568.000/Gram
