Punya Penghasilan Tinggi "Sudah Pasti Kaya," Kata Siapa?

Financial Expert, CNBC Indonesia
Kamis, 09/11/2023 06:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/DeanDrobot

Jakarta, CNBC Indonesia - Punya penghasilan tinggi tentu adalah sebuah privilege, namun belum tentu mereka yang memilikinya sudah layak disebut kaya.

Tolok ukur sebuah kekayaan secara finansial, bisa dilihat dari kekayaan bersih. Kekayaan bersih sejatinya nilai kekayaan sesungguhnya yang dimiliki seseorang.

Anda bisa mencari tahu nilai kekayaan Anda dengan menjumlahkan seluruh aset yang Anda miliki dan menguranginya dengan total utang yang belum terbayar.


Sebut saja, Anda memiliki aset yang terdiri dari (rumah, tabungan, saham, reksa dana, emas, kendaraan, dan lainnya) senilai Rp 500 juta. Namun ketika Anda juga tercatat memiliki utang (yang belum terbayar) sebesar Rp 200 juta, maka kekayaan bersih Anda adalah:

Rp 500 juta - Rp 200 juta = Rp 300 juta

Bicara soal pendapatan atau gaji, hal tersebut tentu bukan merupakan aset. Dan dalam keuangan pribadi, pendapatan dicatat dalam sebuah laporan arus kas sementara aset dan utang tercatat dalam laporan posisi keuangan.

Makin besar pendapatan makin besar kemampuan akumulasi kekayaan

Dengan penghasilan yang besar, seseorang tentu bisa memiliki kemampuan yang baik untuk melakukan akumulasi aset-aset yang bisa menambah kekayaannya di masa depan.

Namun saat seseorang memiliki penghasilan tinggi namun diiringi dengan pengeluaran kebutuhan pokok dan gaya hidup yang juga tinggi, besar kemungkinan dia tidak memiliki sisa dana yang bisa dialokasikan untuk berinvestasi atau membeli aset-aset yang nilainya bisa naik di kemudian hari.

Tidak akan ada batasan yang wajib ditentukan untuk pengeluaran seputar kebutuhan hidup maupun hiburan, namun ketika pengeluaran ini menjadi bersifat variabel (tidak tetap), maka besar kemungkinan jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu karena faktor inflasi.

Lantas bagaimana cara memanfaatkan pendapatan yang besar untuk menambah nilai kekayaan.

Cara mudahnya adalah dengan menentukan pengeluaran untuk menabung dan investasi di awal, atau lebih tepatnya saat Anda menerima penghasilan.

Sebut saja, saat seorang mengalokasikan uang sebesar 30% dari pendapatan per bulannya untuk menabung dan investasi, maka dia hanya memiliki sisa uang 70% dari pendapatan untuk membiayai hidup dan melakukan apa yang dia inginkan.

Mau tidak mau, orang yang bersangkutan akan menyesuaikan pengeluarannya dengan sisa uang yang ada. Jika memang jumlah sisa uang tersebut dirasa kurang, maka dia harus memaksa diri untuk hidup lebih hemat.

Di sinilah tempat yang tepat untuk menggandakan kekayaan

Mungkin Anda pernah bertanya-tanya pada diri sendiri atau orang lain, dengan cara apakah Anda bisa berinvestasi atau melakukan akumulasi aset secara rutin setiap bulannya.

Jangan khawatir karena Agar Anda bisa melakukan hal itu lewat aplikasi InvestasiKu.

InvestasiKu adalah aplikasi besutan PT Mega Capital Sekuritas dengan user interface yang bersahabat dan memiliki banyak keunggulan.

Selain bisa mendapatkan MPC Point yang bisa digunakan untuk membeli saham atau belanja di merchant CT Corp, InvestasiKu merupakan satu-satunya aplikasi trading saham dan obligasi yang terintegrasi dengan CNBC Indonesia.

Hal itu bisa memudahkan para pengguna untuk memantau berita seputar pasar dengan mudah. Anda bisa mengakses aplikasi InvestasiKu lewat aplikasi CNBC Indonesia di fitur My Investment.

Tunggu apalagi, segera download aplikasi InvestasiKu sekarang.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos BPRS Bongkar Sebab Kredit UMKM Anjlok - Berebut Dana Murah