
Bos LPS: RI Tak Butuh IMF Hadapi Kenaikan Suku Bunga The Fed
Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Sentral AS, The Fed belum menununjukkan sinyal untuk menghentikan kenaikan suku bunga acuan dan fed funds rate berpeluang kembali naik hingga akhir tahun 2023 seiring dengan level inflasi AS yang masih di 3%.
Ketua DK LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyebutkan The Fed masih bersikeras untuk memerangi inflasi lewat kenaikan suku bunga sehingga FFR berperluang naik satu kali lagi hingga ke level 5,75%. Meski demikian, Purbaya melihat The Fed sudah tidak terlalu memperketat kebijakan moneter sehingga kemungkinan ekonomi AS tidak akan jatuh ke jurang resesi.
Merespon kondisi ini, Bank Indonesia sudah mengambil langkah tepat yang diikuti kebijakan suku bunga penjaminan LPS, dimana kebijakan ini lebih mampu mempengaruhi sistem perbankan dibanding kebijakan bunga acuan BI itu sendiri. Sehingga meski BI7RR sudah mencapai 5,7% namun LPS tidak menaikkan suku bunga penjaminan yang membuat ekonomi RI terus dapat berjalan dan RI tidak perlu membutuhkan bantuan IMF.
Seperti apa data tahan RI hadapi dampak kenaikan suku bunga acuan The Fed? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Peraih Nobel di Bidang Ekonomi, Joseph Eugene Stiglitz dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa dalam Power Lunch,CNBCIndonesia (Selasa, 12/09/2023)

-
1.
-
2.
-
3.