Gini Lho Cara Cerdas Ngumpulin Modal Nikah!

Financial Expert, CNBC Indonesia
Selasa, 05/09/2023 10:15 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nanang Sholahudin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi banyak orang, menikah tentu menjadi sebuah cita-cita yang harus diwujudkan. Namun mengingat biaya penyelenggaraan pernikahan tidaklah murah, maka investasi jauh-jauh hari tentu bisa menjadi solusi.

Financial Expert CNBC Indonesia Robertus Adrianto Serin, CFP®, mengatakan bahwa ada tiga kriteria investasi yang bisa digunakan untuk mengumpulkan biaya pernikahan.

Penasaran? Berikut pembahasannya.


Minim risiko

"Ketika kita masuk ke investasi yang tinggi risiko, maka ada risiko penurunan nilai investasi yang harus dihadapi, itu yang bisa membuat rencana pernikahan kita tertunda atau malah batal," ucap Robertus dalam CNBC Indonesia Investime (4/9).

Jika Anda merencanakan pernikahan dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun, pilihan investasi yang bisa dipilih tentu cukup beragam. Mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, deposito, atau surat berharga negara (SBN).

Hindarilah berinvestasi di saham, reksa dana saham, atau reksa dana campuran yang sebagian besar portofolionya didominasi saham.

Likuid

Robertus menambahkan bahwa ketika seseorang mempersiapkan pernikahan, maka dirinya akan dihadapkan pada sejumlah pengeluaran. Sebut saja seperti membayar uang muka (DP) vendor, pembayaran lain-lain, dan sebagainya.

Oleh karena itulah, instrumen investasi yang dipilih harus bersifat likuid atau mudah dijual maupun dicairkan kapan saja.

Reksa dana tentu merupakan salah satu di antara pilihan tersebut, di samping itu deposito bank umum juga bisa menjadi pilihannya.

Returns di atas inflasi

Jika Anda merencanakan pernikahan dalam dua atau tiga tahun ke depan, maka akan ada kenaikan biaya-biaya vendor yang cukup signifikan, sebut saja harga katering atau makanan yang disajikan.

Oleh karena itu, penting sekali untuk memilih instrumen dengan imbal hasil yang cukup signifikan.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Strategi Investasi Saat Pasar Saham "Digoyang" Trump