
Kacau! Gen-Z Merasa Salah Kalau Gak Kerja Pas Liburan

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak sekali alasan untuk menunda liburan, mulai dari tingginya workloads, masalah keuangan, dan lain sebagainya. Dan perlu diketahui bahwa ini adalah alasan yang umum dirasakan warga di Amerika Serikat (AS), apakah Anda juga merasa demikian?
Berdasarkan data dari Workforce Confidence Index yang dipublikasikan oleh LinkedIn, 35% warga Generasi Z (Gen-Z) di AS, akan merasa bersalah jika dirinya tidak bekerja saat mereka mengambil cuti dari pekerjaannya. Sementara itu, jumlah generasi baby boomers yang merasa demikian hanya berjumlah 22%.
Survei ini dilakukan terhadap 9.461 karyawan yang ada di Negeri Paman Sam di musim panas ini. Dari data tersebut, LinkedIn juga menunjukkan besaran persentase rata-rata dari setiap pilihan yang diambil, dan survei membuktikan bahwa baik Gen-Z, Millennial, atau Generasi X memang selalu overthinking atas perasaan bersalahnya yang soal meninggalkan kerja saat cuti, hanya saja masalah ini paling sering dirasakan Gen-Z.
Menurut Senior Editor LinkedIn, George Anders, Generasi Z adalah warga yang sangat teliti. Mereka pun memiliki kebiasaan yang jauh berbeda dari warga lain dari banyak hal, termasuk dari urusan pekerjaan.
"Mereka (Gen-Z) memiliki banyak perbedaan mulai dari urusan pakaian, tempat kerja, dan lain sebagainya. Namun yang kami lihat di sini adalah, Gen-Z merupakan generasi yang paling berkomitmen dalam tanggung jawab kerjanya," ujar Anders, seperti dikutip CNBC Make It.
Kesehatan vs keamanan finansial
Cuti tentu sangat baik untuk menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental namun keuangan tentu seringkali disebut sebagai segala-galanya.
Anders mengatakan bahwa dari beragam riset yang ada, liburan yang berkualitas justru bisa meningkatkan produktivitas kerja lantaran dari sanalah Anda bisa mendapatkan ide-ide baru yang mungkin saja berkaitan dengan pekerjaan.
"Seringkali kita menghabiskan waktu untuk hal yang 'mendesak' ketimbang hal yang 'penting kita lakukan.' Liburan justru menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan," lanjut Anders.
Kurangi rasa bersalah dengan perencanaan liburan
Ketimbang merasa bersalah secara finansial karena Anda telah pergi berlibur, mari rencanakan liburan yang berkualitas demi produktivitas kerja Anda di masa depan.
Perencanaan dilakukan dengan menentukan jauh-jauh hari kemana Anda akan pergi berlibur, berapa pengeluaran Anda nanti untuk keberangkatan dan pulang, akomodasi, hingga aktivitas selama berlibur.
Dengan hal ini, kecemasan akan keuangan bisa diatasi dan Anda tidak akan gagal untuk melakukan hal penting dalam hidup.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Healing ke Luar Negeri Tanpa Jadi Miskin? Gini Caranya!