36% Masyarakat AS Tak Punya Dana Darurat, Ini Tips Agar Punya

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 08/08/2023 13:45 WIB
Foto: Ilustrasi dana darurat (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Amerika Serikat, yang berpredikat negara maju, ternyata memiliki masalah hutang yang menggunung.

Menurut studi Bankrate baru-baru ini, sebanyak 36% konsumen Amerika memiliki lebih banyak hutang kartu kredit daripada tabungan darurat.

Greg Mc Bride yang menjabat sebagai wakil presiden senior Bankrate sekaligus kepala analis keuangan berpendapat bahwa hutang kartu jadi penyebab masyarakat As tidak puas dengan tingkat dana darurat mereka. 


"Kami benar-benar telah melihat utang kartu kredit meningkat sejak inflasi mulai menekan anggaran rumah tangga pada tahun 2022," kata McBride. Kesenjangan tahun ini antara tabungan dan hutang kartu kredit (36%) adalah yang tertinggi dalam 13 tahun, naik secara substansial dari 22% pada tahun 2022, tambahnya.

Selain itu, "Orang Amerika sudah lama tidak menabung untuk keadaan darurat."

Dana darurat atau emergency fund adalah sumber dana yang disisihkan dan dipersiapkan untuk keadaan darurat, di luar pos-pos pengeluaran dan tabungan lainnya.

Secara umum, kondisi ideal dana darurat yang wajib dimiliki adalah sebesar tiga hingga enam bulan dari pengeluaran rutin.

Belajar dari Negeri Paman Sam, kamu bisa memulai membangun dana darurat yang ideal. Bagaimana caranya?

Bangun dana darurat perlahan

Membangun dana darurat bisa dilakukan dengan menyisihkan penghasilan setiap bulan. Tiap pendapatan yang diterima disihkan minimal 10% untuk mengisi saldo dana darurat.

Sebagai gambaran, penghasilan rutin kamu saat ini Rp10 juta per bulan, sisihkan minimal Rp1.000.000 ke rekening dana darurat. Angka itu bisa lebih banyak ditabung apabila kamu belum memiliki tanggungan cicilan utang. Dengan begitu, dana darurat ideal bisa segera tercapai.

Cara hitung kebutuhan dana darurat

Contohnya, dengan pendapatan Rpq0 juta per bulan dan dengan kondisi kamu belum memiliki tanggungan cicilan utang apapun.

Karena kemana-mana kamu memanfaatkan transportasi publik yang relatif murah dan masih menumpang di rumah orang tua, pengeluaran rutin bulanan kamu tidak pernah lebih dari dari Rp 5 juta per bulan.

Penting! Simpan dana darurat di sini

Tempatkan dana darurat di instrumen yang likuid seperti rekening tabungan biasa, deposito, reksa dana pasar uang ataupun emas batangan. Instrumen-instrumen tersebut bisa kamu akses kapanpun setiap kali membutuhkan dana di kondisi darurat.

Jangan pernah sekali-kali menempatkan dana darurat di instrumen investasi berisiko tinggi seperti reksa dana saham atau properti. Selain, susah dicairkan ketika dana dibutuhkan, risiko naik turun dana juga membahayakan kecukupan dana darurat kamu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(ras/ras)