Langka! Emas Antam Diobral Rp8.000, Borong Gak Nih?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 28/07/2023 09:10 WIB
Foto: Emas Antam

Kurang Obat Kuat, Harga Emas Antam Cuma Naik Seribu

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Jumat (28/7/2023) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung diskon Rp8.000 menjadi Rp1.068.000 per gram.

Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) pun ikut turun Rp9.000 per garam menjadi Rp946.000 per gram.


"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.

Berikut harga emas Antam per Jumat (28/7/2023):

Harga emas Antam yang anjlok pada pagi hari ini tak lepas dari pengaruh emas dunia yang tumbang 1,4% menjadi US$1.994,98 pada perdagangan Kamis (27/7/2023).

Emas dunia ambruk setelah ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Pada Kamis kemarin, AS mengumumkan dua indikator ekonomi, yakni perhitungan pertumbuhan ekonomi terbaru serta klaim pengangguran.

Estimasi terbaru AS menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,4% (quartal to quartal/qtq) pada April-Juni 2023 atau kuartal II-2023. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 2% ataupun ekspektasi pasar yakni 1,8%. Ini menunjukkan jika ekonomi AS masih berlari kencang dan jauh dari resesi.

Kemudian, jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran AS menurun 7.000 menjadi 221.000 pada pekan yang berakhir pada 22 Juli.

Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam lima bulan terakhir dan jauh di bawah ekspektasi pasar yakni 235.000.

Masih tingginya pertumbuhan ekonomi AS dan menurunnya klaim pengangguran menunjukkan jika ekonomi AS masih panas. Dua faktor ini menjadi sinyal jika inflasi AS bisa sulit turun ke depan.

Akibatnya, harapan pelaku pasar melihat pelonggaran kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)The Fed hanya tinggal angan-angan saja.

"Market kini melihat ada potensi kenaikan lagi pada September di mana kemungkinan itu sebelumnya sudah dihapus market.Data ekonomi terbaru membuat pasar kembali melakukan priced in akan kenaikan suku bunga pada September," tutur analis dari Action Economics, Kim Rupert, dikutip dariReuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Tinggal Diam, Ini Jurus OJK Redam Guncangan Pasar Modal