Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Retro & UBS Turun Rp 10.000
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan di PT Pegadaian untuk Antam, Retro dan UBS terpantau turun pada perdagangan hari ini, Sabtu (22/7/2023). Penurunan didorong oleh penurunan harga emas dunia di pasar spot pada perdagangan kemarin.
Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Berikut harga emas pegadaian pada hari ini Sabtu (22/7/2023).
Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol di Rp1.104.000 atau turun Rp3.000 dari perdagangan sebelumnya di harga Rp1.107.000. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp1.050.000, anjlok Rp 10.000 dari perdagangan kemarin pada harga Rp1.060.000. Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 1000 gram.
Dan UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp1.045.000 per gram. Harganya juga turun Rp10.000 dari posisi sebelumnya pada harga Rp1.055.000. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Emas dunia di pasar spot melemah 0,48% di level US$1960,22 per troy ons pada penutupan perdagangan Jumat (21/7/2023) karena positifnya angka pengangguran Amerika Serikat (AS).
Data tenaga kerja AS menunjukkan angka positif. Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran hanya turun 9.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 15 Juli. Jumlah tersebut menjadi yang terendah dalam dua bulan. Jumlah tersebut juga lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yakni 242.000.
Klaim pengangguran yang hanya turun sedikit tersebut menunjukkan jika pasar tenaga kerja AS masih panas. Data tenaga kerja menjadi pertimbangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga.
Federal Open Market Committee (FOMC) akan menggelar konferensi pers pada 27 Juli 2023 Waktu Indonesia untuk membahas kebijakan suku bunga AS lebih lanjut yang diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga. Hal ini akan membuat dolar semakin menguat.
The Federal Reserve AS (The Fed) berencana akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini setelah pada bulan juni kemarin menahannya di level 5,0-5,25%.
Namun kenaikkan ini akan lebih longgar mengingat turunnya inflasi AS pada periode Juni 2023 menjadi sebesar 3% secara tahunan (yoy). Laju inflasi ini melambat 12 bulan berturut-turut, sekaligus menjadi inflasi terendah dalam dua tahun belakangan. Melandainya inflasi AS pada Juni 2023 dipengaruhi oleh harga energi yang lebih murah dibanding setahun lalu.
Kembali naiknya suku bunga AS akan membuat dolar AS semakin menguat, hal ini akan berdampak pada menurunnya harga emas karena membuat emas semakin mahal untuk dibeli sehingga menurunkan permintaan pada emas.
Dari dalam negeri, pada pekan depan tepatnya 25 Juli 2023 Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan suku bunga BI yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga. Dengan bertahannya suku bunga BI akan menjadi sentimen positif pada pergerakan harga emas.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)