Terlilit Utang Demi Nikahkan Anak, Pria di Kediri Bunuh Diri

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
Jumat, 14/07/2023 10:25 WIB
Foto: Dok.Detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengejutkan muncul dari Kediri, Jawa Timur. Seorang ayah dikabarkan tewas gantung diri karena menanggung beban utang karena ingin menggelar pesta pernikahan untuk putrinya.

Pria berinisial "S" (51 tahun) itu ternyata merupakan buruh bangunan di Kalimantan. Sebulan yang lalu, S pulang ke kampung halamannya menjelang pernikahan putrinya yang berusia 17 tahun, RDS.

"Korban ini diketahui punya utang banyak untuk biaya pernikahan anaknya. Sang istri meminta agar pesta hajatan dimeriahkan," ujar Kapolsek Semen AKP Ni Ketut Suartiningsih, seperti dikutip detik (11/7).


Alhasil RDS menjalani proses ijab qabul pernikahannya di depan jenazah sang ayah, sebelum akhirnya sang ayah disemayamkan.

Pentingnya menyadari batas wajar utang kita

Utang sebetulnya adalah produk janji, yang artinya harus ditepati atau dilunasi. 

Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengelola utang yang kita miliki. Ketika utang tersebut ditujukan untuk hal konsumtif, maka utang tersebut hanya akan menjadi pengeluaran pasif dan tidak pernah menjadi aset.

Semakin banyak utang konsumtif yang kita miliki tentu akan memperkecil jumlah kekayaan bersih yang kita miliki.

Bila memang Anda berniat untuk berutang untuk kebutuhan ini, maka pastikan bahwa Anda mampu membayarnya dengan pendapatan bulanan Anda. Adapun cicilan utang maksimal adalah 30% dari pendapatan bulanan Anda, lebih dari itu tentunya sudah berlebihan.

Semakin besarnya utang, semakin sulit Anda untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, menabung, dan berinvestasi. Hal itu secara tidak langsung juga akan memberikan tekanan mental, apalagi jika utang itu tidak kunjung dilunasi dan kerap ditagih oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan. 

Bolehkah berutang untuk pesta pernikahan?

Hal ini juga sangat tidak disarankan. Pesta pernikahan hanyalah acara yang berlangsung dalam beberapa jam dalam satu hari saja.

Mengeluarkan banyak uang atau berutang untuk hal tersebut, merupakan hal yang kurang baik dilakukan.

Ketimbang nekat berutang demi pesta pernikahan anak, lebih baik Anda membantu anak menambah ketersediaan dana daruratnya, semampu Anda. Atau jika Anda memiliki uang yang lebih, Anda pun bisa membantu sang anak untuk membeli rumah atau aset lain yang bermanfaat bagi keluarga kecilnya nanti.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Tinggal Diam, Ini Jurus OJK Redam Guncangan Pasar Modal