
Ternyata Ini Rahasia Sukses & Tajir Ala Orang Tiongkok

Jakarta, CNBC Indonesia - "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China." Peribahasa tersebut memang mengartikan bahwa seseorang harus mengejar pendidikan sejauh mungkin. Namun, pemilihan negeri China sebagai acuan bukan tanpa sebab.
Negeri Tirai Bambu yang saat ini menjadi raksasa ekonomi global telah memiliki rekam jejak keilmuan selama dua millennium lebih. Leluhur China telah mengenalkan sebuah cara berpikir untuk mencapai kesuksesan yang akan erat kaitannya dengan gaya bekerja 'hustle culture' atau bekerja sangat keras.
Konsep buah pemikiran tersebut diberi istalah "wu wei" yang berarti aksi tanpa usaha berlebih. Mungkin, mindset ini terdengar malas, namun cara ini dapat membawa keberhasilan yang lebih seimbang dan memuaskan.
Fakta yang harus diperhatikan terkait cara hidup ini tidak dapat diartikan dengan hanya bersantai-santai, kesuksesan akan mendatangi. Wu wei adalah tentang merelakan sesuatu terjadi secara alami dan tidak memaksakan kehendak untuk mendapatkan kendali penuh.
Teori ini menekankan untuk mengambil tindakan jika diperlukan, tetapi tidak memaksakan diri bekerja secara berlebihan. Penerapan dari pemikiran ini akan meringankan stress dan kecemasan, sementara itu tingkat kepuasan dan kualitas diri akan meningkat.
Rutinitas harian yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan wu wei diantaranya adalah
Menerima sesuatu sebagaimana mestinya
Bekerja keras memang sebuah hal yang harus dilakukan, namun sesuatu yang dilakukan berlebihan bisa menghasilkan dampak negatif. Dari pada terlalu obsesif untuk mengerjakan segala hal sampai detailnya, wu wei mengajarkan untuk memahami sesuatu bisa terjadi di luar rencana.
Andaikan, kita sedang berada di posisi tidak mendapat kenaikan jabatan seperti ekspektasi. Dengan menerapkan Wu wei, seseorang dapat refleksi diri, tidak memaksakan kehendak, dan hal yang terpenting adalah tetap melakukan yang terbaik.
Jika sedang menghadapi tantangan, seseorang harus menyadari apakah hasilnya dapat dikontrolnya. Apabila tidak memungkinkan, kita hanya perlu memaksimalkan usaha dan berdamai dengan diri jika sesuatu berjalan tidak sesuai rencana.
Berdamai dengan ketidaksempurnaan
Menyadari kekurangan dan berdamai dengan masalah tersebut mungkin terdengar lemah. Namun, pada dasarnya tidak ada makhluk yang sempurna. Dengan menyadari ketidaksempurnaan, manusia bisa belajar atas kekurangannya.
Hal terpenting adalah kesadaran tersebut akan membuat kita mau untuk terus belajar dan tidak ragu untuk bertanya pada yang lebih menguasai.
Misal, saat belajar sesuatu baru tentunya setiap orang tidak dapat langsung menguasai, namun dengan menerima ketidaksempurnaan kita akan bersiap untuk mengalami kesalahan dan belajar dari pengalaman tersebut.
Dari pada ambisius untuk dapat menguasai sesuatu baru secara cepat, itu akan malah menjadi masalah berupa ketakutan akan kegagalan. Alih-alih, kita dapat mencoba berbaik pada diri sendiri, sebab mindset negatif tersebut malah akan menghambat perkembangan.
Menerapkan 'mindfulness'
Konsep dari 'mindfulness' merupakan penguasaan diri atas pikiran dan perasaan tanpa menghakimi. Langkah kecil yang dapat dilakukan adalah merasakan sekitar dengan penuh perhatian dan seksama, misal suara burung berkicau, hangatnya matahari, aroma air hujan, bahkan gemuruh suara petir.
Mengimplementasikan mindfuleness akan membawa diri dalam rasa syukur, sehingga tidak merasakan kekesalan yang mengganggu pikiran. Sebab, kekesalan tersebut malah akan merusak mood dan akan menurunkan kemampuan bekerja.
Misal, dalam perjalanan ke kantor menggunakan motor, tiba-tiba hujan menghampiri. Daripada harus mengutuk rintikan air, kita dapat menikmatinya dengan menggunakan mantel, menghirup aroma tanah yang terkena hujan, merasakan air menetes di tubuh, dan berterima kasih atas nikmat bahwa tetesan air tersebut tetap tidak dapat menghentikan tujuan perjalanan ke kantor.
Penerapan langkah kecil tersebut akan dapat membawa kesuksesan, sebab menikmati setiap langkah perkembangan diri dapat memperlancar kesuksesan dari pada terlalu obsesif sehingga mengutuk diri saat mengalami kegagalan.
(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ekonomi China Lesu, Apa Efeknya Bagi Indonesia?
