
Inflasi AS 'Diramal' Mendekati 2%, Wall Street Semringah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks utama wall street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (11/7/2023). Penyebabnya adalah para investor yang menanti inflasi Amerika Serikat yang diperkirakan akan melandai ke 3,1% pada Juni menurut konsensus Trading Economics.
Indeks Dow Jones menguat 115 poin atau 0,3%. Sementara indeks S&P500 naik 0,1% dan indeks Nasdaq turun tipis,
Saham Etsy melompat 7,2% dan menjadikannya saham dengan kinerja terbaik di indeks. Sementara saham Slaesforce naik 4% setelah perusahaan mengumumkan akan menaikkan harga secara keseluruhan pada Agustus.
Laporan indeks harga konsumen Juni yang akan dirilis Rabu, serta indeks harga produsen Juni yang akan dirilis Kamis, akan menjelaskan apakah penurunan inflasi terus berlanjut.
Angka inflasi sangat dinanti karena menjadi arah suku bunga di masa depan.
Investor telah memperkirakan kenaikan 25 poin pada pertemuan bank sentral As Federal Reserve (The Fed) 25-26 Juli.
Tetapi mereka ragu-ragu tentang apa yang akan dilakukan bank sentral pada pertemuan September setelah data pekerjaan yang kuat minggu lalu menimbulkan kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan akan kembali menaikkan suku bunga setelah jeda Juni.
"Jeda, setuju atau tidak setuju, adalah untuk mengumpulkan lebih banyak informasi," kata Dan Greenhaus dari Solus Alternative Asset Management pada Senin (10/7/2023) kepada CNBC Internasional.
"Satu atau dua kenaikan lagi jauh lebih penting daripada ketika, pada akhirnya, mereka mulai menurunkan suku bunga di sisi lain. Itu jauh lebih penting untuk, menurut saya, lanskap risiko daripada satu atau dua kenaikan lagi. lebih banyak mendaki," tambahnya.
(ras/ras)