6 Cara Berbisnis dalam Ajaran Islam

dpu, CNBC Indonesia
05 July 2023 18:00
Syariah
Foto: Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam ajaran Islam setiap perilaku manusia telah diatur dalam sebuah koridor hukum, salah satunya adalah bagaimana masyarakat berbisnis atau melakukan perdagangan. Karena seperti diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang.

Sehingga tidak heran jika nabi mengajarkan bagaimana cara berdagang dalam Islam. Menurut ajaran Islam, perdagangan memiliki proses tersendiri, sehingga tidak bisa dilakukan secara kebetulan. Nah, untuk mempelajari cara berdagang menurut ajaran Islam, berikut pembahasan terkait perdagangan.

Untuk mengembangkan usaha yang kamu miliki tentu kamu membutuhkan tambahan modal usaha. Lantas, bagaimana jika kamu membutuhkan pinjaman modal usaha agar tidak menyalahi ajaran Islam dalam pinjam meminjam?

Perusahaan pembiayaan bisa menjawab pertanyaan tersebut. Melalui program pembiayaan syariah, kamu dapat memperoleh tambahan dana untuk berbagai keperluan, mulai dari modal usaha, pembiayaan mobil bekas, pembiayaan multiguna, dan lain sebagainya dengan mudah, cepat, dan terpercaya.

Ada 6 langkah yang harus diikuti oleh calon pengusaha. Karena kalau berdagang mengikuti 6 cara ini, maka bisa mendapatkan berkah. Berikut cara berbisnis menurut ajaran Islam yang wajib dipraktekkan:

1. Berdagang sebagai ibadah

Ibadah bukan sekadar kegiatan yang melibatkan seorang hamba dan Tuhannya dalam bentuk kegiatan keagamaan. Namun ibadah dalam arti lain juga mencakup segala sesuatu yang dilakukan untuk menggapai Ridha Allah SWT.

Namun, apapun bentuk kebaikan maka itu bisa disebut ibadah, begitu juga dengan berdagang. Berbisnis adalah ibadah jika kita berniat menafkahi keluarga dan mengharap pertolongan Allah SWT. Berikut beberapa syarat agar berdagang menjadi ibadah, di antaranya adalah:

Pertama, bertujuan untuk terlibat dalam bisnis yang jujur demi Allah. Dengan niat yang baik, kita dapat melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Allah dan menjauhi hal-hal yang dilarang-Nya. Memiliki hati yang baik juga dapat mendorong kita untuk selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Syarat kedua adalah harus sesuai dengan syariat Rasulullah SAW. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam Islam, bisnis juga memiliki ketentuan yang bisa dijadikan buku acuan aktivitas. Jadilah tulus dan bekerja keras untuk menunjukkan apa yang kita lakukan.

Kita akan merasa senang ketika kita melakukan pekerjaan ibadah. Perasaan ini dapat mempengaruhi spiritualitas dan kualitas kerja. Dengan niat yang baik diharapkan akan membuat hati kita senang dan ketika terjadi sesuatu nanti kita tidak akan menyesal dalam melakukan pekerjaan tersebut.

2. Memenuhi rukun jual beli

Berdagang bisa bermanfaat untuk ibadah jika mengikuti syariat agama atau rukun jual beli. Selain mendapat berkah jual beli menurut syariat agama juga dapat memberikan pahala yang besar bagi siapa saja yang melakukannya.

Berikut adalah beberapa rukun jual beli dalam Islam yang harus dipatuhi, di antaranya adalah:

Penjual harus memiliki akal, terlepas dari kenyataan bahwa ia harus memiliki sesuatu untuk dijual. Dengan kata lain, dalam bentuk fisik dan mendapatkan hak untuk menjual barang tersebut.

Pembeli harus memiliki akal sehat yang cukup dan mampu berkomunikasi tanpa paksaan. Dengan kata lain, menurut kehendak mereka sendiri. Sekalipun pembelinya masih di bawah umur, syaratnya ia telah memperoleh hak jual beli.

Barang yang dijual harus terlihat secara fisik. Barang-barang ini halal dan bermanfaat.

Adanya akad berupa konfirmasi penjual dan akseptasi pembeli. Dalam bisnis jual beli, penjual dan pembeli memiliki kepentingan.

Bagi umat Islam yang berjual beli, maka hukumnya yang melengkapi rukun jual beli tersebut. Mungkin rusak atau tidak jika kolom ini tidak diisi. 

3. Hanya dengan kesepakatan bersama

Kesepakatan antara pembeli dan penjual merupakan prinsip dalam berbisnis atau berdagang. Hukum jual beli terletak pada akad yang dibuat, baik itu berupa benda tunggal maupun makna.

Jadi kamu tidak perlu menggunakan kata kunci khusus. Dengan kata lain, kontrak yang dibuat dalam jual beli ini dapat dibatalkan sesuai dengan penggunaan pekerjaan. 

4. Jujur dalam berat dan ukuran

Cara berbisnis menurut ajaran Islam adalah jujur dalam takaran. Hal ini sering terjadi, orang melakukan trik dengan memperkecil ukuran atau jumlahnya. jika dilakukan, tidak jauh berbeda dengan mencuri.

Jual beli yang dilakukan dengan mengurangi jumlah atau ukuran dapat menimbulkan dosa dan jual beli yang tidak baik. Tapi sangat disarankan jika penjual melebihkan timbangan untuk membuat pembeli senang. 

5. Jujurlah tentang barang yang ditawarkan

Rasulullahi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda bahwa tidak dianjurkan seorang muslim menjual sesuatu yang tidak baik kepada siapapun jika pembeli telah menjelaskan kepada pembeli apa yang sebenarnya.

Maksudnya setiap penjual harus menggambarkan kondisi fisik barang yang dijualnya agar tidak ada kekecewaan bagi pembeli. Hal ini penting dilakukan karena saat ini banyak terjadi kasus penipuan jual beli.

Kasus yang paling umum adalah pembeli menyetujui produk yang dijual, karena tidak sesuai dengan situasi yang ada. Apalagi sekarang banyak sekali belanja dan jual beli online dimana produk yang dijual tidak menunjukkan kondisi produknya.

Contoh jual beli buah sering terjadi ketika pembeli meletakkan buah terbaik di tumpukan di mana buah yang kurang bagus dicampur menjadi satu. Jika pembeli mengandalkan kasus ini, pembeli memiliki hak untuk membatalkan. 

6. Hindari sumpah berlebihan

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang Abu Hurairah "Bersumpah menghilangkan berkah bisnis, dan menjual barang". Saat ini banyak penjual yang menggunakan cara apapun untuk menjual produknya.

Bahkan ada pembeli yang bersaksi tentang penjualan mereka. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mengatakan pada otoritas Abu Umamah Iyas bin Tsa'labah Al Haris, mengatakan:

"Allah melarang masuk surga dan memaksa masuk neraka bagi orang yang melanggar hak orang lain dengan bersumpah. Orang yang bertanya kepada Rasulullah 'Bagaimana jika hanya sedikit bersumpah?' Nabi menjawab dengan tegas "sekalipun itu pohon siwak, maka dilarang melakukannya".

Contoh, seperti penjual rumah ingin pembelinya tinggal di rumah dulu untuk persiapan pindahan. Namun rinci, kirimkan persyaratan untuk peralatan yang memenuhi syarat. Namun, beberapa orang masih melakukan kesalahan dengan menggunakan kata-kata sombong untuk membuat jual beli menjadi tidak efektif.

Itulah 6 cara berdagang menurut Islam yang dapat kamu ikuti. Dengan mengikuti aturan yang telah dibuat dalam ajaran Islam tentunya kamu akan terhindar dari perbuatan yang merugikan orang lain, dan pastinya kamu akan terhindar dari dosa.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

"Barangsiapa yang berjual beli dan mencari syarat-syarat yang tidak ada dalam Kitab Allah, maka ia dianggap sia-sia." Dalam Islam, ada banyak situasi di mana jual beli tidak diperbolehkan. Ibarat menggabungkan dua syarat jual beli dan mencari sesuatu yang merugikan hakekat jual beli.

Inilah 6 tata cara berbisnis menurut ajaran islam yang wajib bagi setiap muslim yang berbisnis. Dengan menerapkan 6 cara ini, maka Anda akan diberkati dalam mencari makan. Semoga ulasan ini dapat membantu dan memotivasi kita untuk selalu berbuat baik dalam setiap keadaan. 


(dpu/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cari Cuan yang Halalan Thayyiban, Ini Lho 5 Investasi Syariah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular