Harga Emas Antam Turun Rp 10.000/Gram

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
Jumat, 23/06/2023 09:34 WIB
Foto: Emas Antam

akarta, CNBC Indonesia-Harga emas Antam pada perdagangan hari ini, Jumat (23/6/23) turun tajam mengikuti pelemahan yang terjadi pada emas dunia. Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1-gram ambruk Rp. 10.000 menjadi Rp. 1.048.000 per batang.

Pada sisi yang sama, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 928 ribu per gram, harga tersebut malahan turun signifikan Rp. 12.000 dari perdagangan sebelumnya.

Harga emas Antam yang diperjualbelikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.

Berikut grafik pergerakan harga emas Antam:


Anjloknya emas Antam hari ini mendapat suntikan negatif dari emas dunia. Pada perdagangan Kamis (22/6/2022), harga emas dunia di pasar spot ditutup di posisi di US$ 1.913,52 per troy ons. Harga emas jatuh 0,98%.

Harga penutupan tersebut adalah yang terendah sejak 14 Maret 2023 atau tiga bulan lebih.

Emas berada dalam zona pelemahan sejak Jumat pekan lalu (9/6/2022), kecuali pada Selasa (22/6/2022).
Emas sedikit menguat pada hari ini. Pada perdagangan Jumat (23/6/2023), harga emas di spot ada di posisi US$ 1.914,33 per troy ons, Harganya menguat tipis 0,04%.

Pelemahan emas masih disebabkan oleh testimoni Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS.
Powell kembali menegaskan jika The Fed tidak ragu untuk mengerek suku bunga jika inflasi belum melandai. Namun, kenaikan suku bunga sepertinya akan diputuskan secara hati-hati.

Di luar The Fed, sejumlah bank sentral Eropa kini gencar menaikkan suku bunga yang berimbas negatif ke emas.
Pernyataan hawkish The Fed membuat imbal hasil surat utang US Treasury tenor 10 tahun naik ke 3,8%. Posisi tersebut adalah tertinggi sejak awal Maret tahun ini.

Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil surat utang AS membuat emas kurang menarik.
"The Fed dan bank sentral lain terus melanjutkan kenaikan suku bunga. Ke depan, suku bunga juga diperkirakan naik dan ini tentu saja akan sangat membebani emas ke depan," tutur analisHigh Ridge Futures, David Meger, dikutip dariReuters.

Meger juga mengingatkan jika emas cenderung melemah pada Juni-Juli.

"Kita tengah dalam periode lesu musim panas untuk emas. Permintaan emas biasanya melemah pada Juni-Juli," imbuh Meger.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com


(mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos OJk & Peran Industri Keuangan di Program Unggulan Prabowo