Mutual Fund Review

IHSG Melesat, Reksa Dana Saham & Campuran Ikut Ngacir

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
Senin, 12/06/2023 06:15 WIB
Foto: Shutterstock

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik nyaris 1% dalam sepekan turut memberikan dampak positif terhadap reksa dana campuran dan indeks.

Data dari Edvisor.id menunjukkan bahwa, seluruh indeks reksa dana baik pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham membuahkan kinerja positif dalam sepekan ke belakang. Cukup menarik diketahui bahwasannya indeks reksa dana saham justru mengalami kenaikan 1,62% atau lebih tinggi dari kinerja sepekan IHSG yang sebesar 0,92%.



Pekan ini, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) diramalkan tidak akan segera menaikkan suku bunganya lantaran ada tanda-tanda perlambatan ekonomi dari Negeri Paman Sam. Goldman Sachs memproyeksikan ada probabilitas sebesar 25% AS akan mengalami resesi 12 bulan ke depan. 

Sementara itu Eropa juga resmi memasuki masa resesi setelah ekonomi terkontraksi 0,1% dalam dua kuartal berturut-turut. Jatuhnya Benua Biru itu ke dalam resesi tak lepas dari badai inflasi yang memaksa regulator menerapkan kebijakan suku bunga tinggi.

Tentu saja, kebijakan ini sangat membebani Eropa untuk memulihkan perekonomian usai terpukul oleh pandemi Covid-19. Resesi Eropa tentu akan membawa dampak terhadap dunia, tak terkecuali Indonesia.

Di samping itu, rilis data neraca perdagangan dalam negeri periode Mei 2023 juga akan menjadi sentimen yang harus diperhatikan para pelaku pasar. Konsensus pasar di Trading Economics memperkirakan neraca perdagangan RI pada Mei 2023 akan turun menjadi US$ 3,2 miliar, dari sebelumnya pada periode April lalu yang surplus US$ 3,94 miliar.

Berdasarkan data dari Edvisor.id, indeks reksa dana campuran dan saham terbukti sukses mengungguli kinerja IHSG dalam sepekan. Data juga menunjukkan bahwa tidak sedikit reksa dana yang menorehkan kinerja positif secara signifikan. Seluruh reksa dana ini juga memiliki dana kelolaan di atas Rp 10 miliar.


(aak/aak)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Intip Investasi Pilihan Nasabah Tajir Era Perang Dagang Trump