
China Bikin Pemilik Emas Antam Nangis, Harganya Turun Rp13000

akarta, CNBC Indonesia- Harga emas Antam pada perdagangan hari ini, Kamis (8/6/23) turun menyusul ambruknya emas dunia setelah diterpa isu tidak enak dari China dan Amerika Serikat (AS). Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1-gram melemah Rp. 8.000 menjadi Rp. 1.052.000 per batang.
Pelemahan ini semakin menambah derita emas Antam yang juga ambruk Rp 5.000 kemarin. Dengan demikian, harga emas Antam sudah jatuh dua hari beruntun dengan pelemahan mencapai Rp 13.000/gram.
Di lain sisi, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 933 ribu per gram, harga tersebut malahan anjlok Rp. 13.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Kinerja emas Antam menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang telah berlangsung selama dua hari. Berikut grafik pergerakan harga emas Antam:
Keadaan emas Antam hari mengekor kinerja emas dunia yang tenggelam ditelan kabar buruk dari China dan AS. Pada perdagangan Rabu (7/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.939,63 per troy ons. Harganya jeblok 1,18%.
Pelemahan itu membawa harga emas ke level terendah sejak 16 Maret atau hampir tiga bulan.
Harga emas ambruk setelah China melaporkan pelemahan ekspor dan impor. Kabar dari AS juga membuat emas terpuruk.
Ekspor China turun 7,5% (year on year/yoy) sementara impor melemah 4,5% (yoy). Ekspor China turun menjadi US$ 283,5 miliar sementara impor tercatat US$ 217,7 miliar.
Pelemahan impor dan ekspor menandai jika ekonomi domestik China tengah melambat.
Kabar ini tentu menjadi sentimen negatif bagi emas mengingat Tiongkok adalah konsumen terbesar emas di dunia.
Aktivitas ekonomi China diperkirakan masih melandai ke depan seiring melambatnya perekonomian global serta meningkatnya pengangguran di kalangan generasi muda. Artinya, permintaan emas bisa melemah ke depan sehingga harganya pun turun.
Emas juga melemah setelahyieldatau imbal hasil surat utang pemerintah AS meningkat tajam.Imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun menguat ke 3,79% kemarin, level tertingginya sejak 29 Mei 2023.
Imbal hasil menguat setelah bank sentral Kanada menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps kemarin.
Kenaikan ini mengantisipasi meningkatnya suku bunga acuan di AS. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sendiri baru akan menggelar rapat pada 13-14 Juni mendatang.
"Yield menguat tajam dan membebani emas," tutur analis dar iHigh Ridge Futures, David Meger, kepada Reuters.
Meger menjelaskan pelaku pasar masih menunggu data inflasi AS pada 13 Juni mendatang. Jika inflasi melandai dengan cepat maka ada harapan jika The Fed melunak. Namun, emas bisaterus tertekan jika inflasi AS masih membandel. Pasalnya, kondisi itu bisa membuat The Fed melanjutkan kebijakanhawkishnya dan membuat emas tertekan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Hari Ini (13/1/2025) Stabil di Rp1.568.000/Gram
