Cari Saham "Harta Karun," Belajar dari Sini

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
26 May 2023 07:50
Ilustrasi saham
Foto: Getty Images/iStockphoto/guvendemir

Jakarta, CNBC Indonesia - Kategori saham Asset Play dipopulerkan oleh Peter Lynch manajer investasi yang mampu melipatgandakan aset Magellan Fund 29,2% selama 13 tahun. Aset play adalah kategori suatu saham yang memiliki nilai aset jauh lebih tinggi ketimbang market cap atau kapitalisasi pasarnya.

Sebutan aset play biasa juga digunakan untuk menyebut saham-saham undervalued atau harganya tidak sesuai dengan yang ditampilkan di neraca.

Berinvestasi di saham aset play juga berarti jika perusahaan dilikuidasi, investor masih akan memperoleh keuntungan dari penjualan asetnya. Bahkan, investor masih mendapat keuntungan, setelah aset digunakan untuk melunasi seluruh kewajibannya.

Saham aset play biasanya memiliki aset tersembunyi. Aset yang diperhitungkan berupa aset yang mudah dilikuidasi dan memang layak untuk diperhitungkan. Aset-aset yang dimaksud dapat berupa kas, piutang yang dapat ditagih, persediaan yang dapat dijual, deposito, aset investasi, hak paten, dan juga tanah.

Aset-aset tersembunyi dalam catatan laporan keuangan sering kali tak bisa dilihat oleh investor. Padahal, nilai aset dapat tersembunyi disebabkan nilainya mengalami depresiasi atau amortisasi.

Nilai tersebut akan terdeteksi ketika perusahaan melakukan revaluasi aset, sehingga perusahaan memperoleh lonjakan laba dan tercatat pada laporan income statement.

Ketika, hal tersebut terjadi pasar akan menyadari aset tersembunyi tersebut dan pelaku pasar akan segera mengapresiasi harga sahamnya.

Keuntungan dari Revaluasi Investasi INDY pada Kideco Jaya Agung

Fenomena ini pernah terjadi pada saham PT Indika Energy Tbk (INDY). Indika memperoleh keuntungan dari revaluasi aset pada tahun 2017 senilai US$ 384 juta (Rp5,1 triliun) dan laba bersih perusahaan mencapai Rp 4,4 triliun.

INDY Financial Statement 2017Foto: CNBC
INDY Financial Statement 2017

Hal tersebut disebabkan INDY melakukan penambahan kepemilikan atas investasinya pada Kideco Jaya Agung (KJA). Nilai penambahan kepemilikan INDY dilakukan pada harga yang lebih tinggi, sehingga perusahaan perlu melakukan penilaian ulang atas aset KJA.

Penilaian ulang tersebut tercatat dalam laporan laba rugi INDY, sehingga terdapat lonjakan laba bersih yang disebabkan akun "keuntungan dari revaluasi".

Pelaku pasar yang melihat adanya lonjakan laba bersih dari INDY berebutan aset terdiskon tersebut. Kapitalisasi pasar INDY pada awal 2017 sebesar Rp3,8 triliun. Dengan laba bersih Rp 4,4 triliun mengindikasikan investor saat itu memperoleh perusahaan dengan PE ratio 0,8x.

Alhasil, kapitalisasi pasar INDY meningkat drastis hingga sempat menyentuh Rp 23 triliun pada awal 2018. Kenaikan harga saham atau capital gain INDY selama sekitar satu tahun tersebut mencapai 500% lebih.

Investor yang jeli melihat aset tersembunyi Kideco Jaya Agung yang salah nilai milik INDY pada tahun 2017 memperoleh keuntungan besar dengan memahami kategorisasi saham aset play.


(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Saham Blue Chip, Pilihan Investasi Jangka Panjang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular