
Isi Dompet Selalu Bocor? Anda Butuh Tips Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengelola keuangan pribadi memang menjadi hal yang tidak pernah diajarkan di sekolah, itu sebabnya tidak sedikit orang yang didera masalah keuangan yang cukup serius baik yang mulai dari kesulitan dalam menabung hingga terlilit utang.
"Jago dalam mengatur cash flow atau arus kas keuangan (pemasukan dan pengeluaran), adalah elemen penting dalam keuangan rumah tangga yang harus ada. Dan itu juga menjadi hal yang sangat sulit dilakukan," ucap salah satu tim perencana keuangan CNBC International, Douglas Boneparth, dikutip CNBC, (1/5).
Boneparth juga menambahkan bahwa dua hal penting dari menguasai arus kas adalah mengetahui total pengeluaran yang Anda alokasikan untuk gaya hidup, dan alokasi dana untuk menabung serta investasi.
"Menyeimbangkan dua hal ini memang menjadi hal tersulit dalam perencanaan keuangan pribadi," imbuhnya.
Selain itu, Boneparth menegaskan bahwa pada praktiknya, masyarakat akan lebih semangat dalam urusan investasi ketimbang memperbaiki pondasi keuangannya, apa lagi kalau bukan pemasukan dan pengeluaran.
Bukan rahasia lagi bahwa mengelola arus kas juga memiliki tantangan tersendiri, namun hal itu bisa dipermudah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.
Membedakan mana kebutuhan dan keinginan
Adapun dua jurus untuk menyehatkan arus kas adalah dengan mengurangi pengeluaran dan menambah pemasukan. Namun terkadang, seringkali ditemukan seseorang atau keluarga yang pengeluarannya melebihi pemasukan.
Celakanya, mereka pun tidak tahu apa yang menyebabkan besarnya pengeluaran rumah tangga yang terjadi.
Mulai dari sekarang, belajarlah untuk bisa membedakan dua hal ini terlebih dulu, karena dengan inilah Anda bisa lebih bijak dalam mengelola pengeluaran bulanan.
Seyogyanya, Anda harus mendahulukan apa yang menjadi kebutuhan ketimbang keinginan. Jangan sampai dua hal itu menjadi terbalik.
Arus kas bersih setara 10% dari pemasukan
Selisih antara pemasukan dan pengeluaran kerap kali disebut dengan istilah arus kas bersih. Sudah sewajarnya, arus selisih dari pengurangan itu tidak dalam kondisi minus.
Jika selisih antara pemasukan dan pengeluaran adalah "0," maka pemasukan Anda dinyatakan setara dengan pengeluaran. Hal ini pun tidak baik untuk dibiarkan.
Agar keuangan Anda tetap sehat, ada baiknya untuk menciptakan surplus minimal 10% dari pemasukan. Tujuannya adalah agar Anda tetap memiliki sisa dana yang bisa dialokasikan untuk tabungan, investasi, maupun proteksi.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Cerdas Atur Anggaran Keuangan Dengan Gaji UMR
