
Anies, Ganjar, Prabowo, Siapa yang Isi Garasinya Termewah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan informasi di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir, ketiga Calon Presiden (Capres) 2024 baik Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto memiliki aset berupa kendaraan atau alat transportasi. Siapakah yang di antara mereka yang memiliki kendaraan terbanyak?
Jawabannya tentu saja Prabowo, karena pria yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI itu memiliki delapan unit mobil dengan total nilai Rp 1,2 miliar.
Diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan lima jenis kendaraan senilai Rp 1,04 miliar, dan Anies Baswedan dengan tiga kendaraan bernilai Rp 550 juta.
Meski jumlah mobil Prabowo jauh lebih banyak ketimbang Ganjar, namun patut diketahui bahwa total nilai aset kendaraan mereka hanya terpaut Rp 200 jutaan.
Hal itu disebabkan karena sebagian besar mobil Prabowo adalah mobil buatan di bawah tahun 2008, sementara itu kendaraan milik Ganjar sebagian besarnya adalah kendaraan buatan di atas tahun 2010.
Kendaraan = aset terdepresiasi
Dalam perencanaan keuangan, kendaraan baik itu mobil, motor, dan lain sebagainya juga digolongkan sebagai aset. Akan tetapi, aset berupa kendaraan adalah aset guna yang nilainya terus terdepresiasi atau berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Semakin banyak aset terdepresiasi yang kita miliki, semakin mudah pula nilai kekayaan bersih kita tergerus di masa depan.
Adapun barang-barang yang tergolong sebagai aset terdepresiasi adalah, kendaraan, barang elektronik, perabotan, barang hobi, dan barang-barang lain yang memang digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Ada baiknya bagi kita semua untuk seimbang dalam hal kepemilikan aset. Upayakan agar total nilai aset investasi yang kita miliki di atas 50% dari kekayaan bersih kita.
Apakah kendaraan bisa jadi investasi?
Kendaraan baru akan menjadi investasi jika memang Anda membeli untuk menjualnya kembali di kemudian hari, dan menghasilkan pemasukan. Misalkan, seseorang membeli mobil karena dirinya memiliki showroom jual-beli mobil, maka mobil yang dibeli akan menjadi aset investasi.
Selama tujuan dari pembelian kendaraan itu adalah untuk keperluan sehari-hari atau bekerja sekalipun, status kendaraan akan tetap menjadi aset guna yang nilainya terdepresiasi.
(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies VS Ganjar, Siapa Tuan Tanah yang Sebenarnya?
