
Tips Terhindar dari FOMO, Racun Investor di Pasar Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - FOMO (Fear Out Missing Out) adalah salah satu alasan investor terpeleset di pasar saham. Sebab investor menjadi ada perasaan takut ketinggalan saham yang sedang naik dan tanpa mempertimbangkan banyak hal.
Pandangan investor akan menjadi sempit karena yang dilihat adalah harga saham yang terus melambung.
Sementara ekspektasi pun meningkat bahwa harga saham tersebut akan terus menguat tanpa bisa turun. Sehingga ada perasaan takut "ketinggalan kereta" di saham tersebut karena merasa keuntungan yang didapat sedikit jika tidak membeli saat ini.
Ada perasaan seperti dikejar-kejar dalam membeli saham dengan dalih takut kehilangan momentum. Padahal hanya mendapatkan bisikan investor lain atau influencer saham. Parahnya bisikan itu kemudian tidak
Investor kawakan Lo Kheng Hong tidak menyarankan untuk tidak mengetahui kondisi perusahaan dari orang lain, sekalipun rekomendasi dari pialang saham. Apalagi teman atau influencer yang bisa saja menjerumuskan pada penempatan investasi yang salah.
Meskipun berbahaya, FOMO investor bisa dikendalikan dengan cara:
Kenali profil risiko dan style investasi yang sesuai dengan diri sendiri. JIka sudah mengetahui keduanya, investor akan tetap berpegang pada pendirian analisisnya tanpa perlu "bisikan" yang lain
Satu hal yang paling penting adalah tanamkan mindset bahwa harga saham ada kalanya akan jatuh. Ini untuk membuat investor sadar bahwa saham tidak selamanya bullish jadi akan tahu kapan momentum saham yang tepat.
Lakukan analisis mendalam terhadap saham yang akan dibeli. Percaya dirilah dengan analisis sendiri agar tidak hilang arah di pasar saham.
Ingat! Jika hanya ikut-ikutan orang lain saat investasi saham, ketika merugi tidak ada siapapun yang akan menanggung kerugiannya kecuali diri sendiri.
Jangan buru-buru ambil keputusan jika belum paham seluk beluk perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
(ras/ras) Next Article Investasi Saham Gak Melulu Cuan, Ada Risikonya Juga!