Bunda Harga Emas Pegadaian Lagi Oke Nih, Waktunya Beli!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Minggu, 08/01/2023 10:00 WIB
Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian bergerak stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan di Pegadaian terpantau stabil pada Minggu (8/1/2023), di tengah menguatnya harga emas dunia pada Jumat lalu.

Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Melansir data dari situs resmi Pegadaian hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 1.068.000, masih sama seperti pada perdagangan Sabtu kemarin. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.


Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.040.000. Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.

Pegadaian juga menawarkan emas Antam Batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas Antam Batik untuk ukuran 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.224.000.

Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera, di mana harga ukuran 1 gram mencapai Rp 1.037.000. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Berikut pergerakan harga emas di Pegadaian pada hari ini.

SatuanAntamRetroBatikUBS
0.5Rp586.000Rp556.000Rp659.000Rp554.000
1Rp1.068.000Rp1.040.000Rp1.224.000Rp1.037.000
2Rp2.074.000Rp2.060.000-Rp2.058.000
3Rp3.084.000Rp3.059.000--
5Rp5.105.000Rp5.083.000-Rp5.083.000
8--Rp9.285.000-
10Rp10.152.000Rp10.102.000-Rp10.112.000
25Rp25.251.000Rp25.110.000-Rp25.227.000
50Rp50.419.000Rp50.130.000-Rp50.350.000
100Rp10.075.700Rp100.170.000-Rp100.660.000
250Rp251.614.000Rp250.120.000-Rp251.574.000
500Rp503.011.000Rp500.001.000-Rp502.555.000
1000Rp1.005.979.000Rp999.955.000--

Sumber: Pegadaian

Harga emas dunia sebagai acuan emas Pegadaian terpantau melesat 1,7% ke posisi US$ 1.865 per troy ons pada perdagangan Jumat pekan ini. Bahkan sepanjang pekan ini, yang menjadi pekan pertama di 2023, harga emas dunia telah melesat 2,26%.

Ke depannya, harga emas dunia diprediksi akan melesat lagi. Chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstremnya. Menurutnya, harga emas akan terbang hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023. Artinya, harga emas melonjak 119% dari harga sekarang.

Proyeksi tersebut didasari adanya resesi serta pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed). Seperti diketahui, harga emas ambruk pada 2022 karena kenaikan suku bunga The Fed secara agresif.

"Emas tidak hanya akan naik 10-20% tetapi akan sangat tinggi. Harga emas bisa menembus US$ 2.500-4.000 per troy ons pada tahun depan (2023)," tutur Kiener, dikutip dari CNBC International akhir tahun lalu.

Proyeksi ekstrem juga dikeluarkan Saxo Bank. Bank asal Denmark tersebut memproyeksi harga sang logam mulia akan terbang ke US$ 3.000 per troy ons.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen, memperkirakan inflasi masih akan tinggi pada 2023. Sejumlah negara juga akan menghadapi ketegangan politik yang berat. Di sisi lain, The Fed diproyeksi tidak akan menaikkan suku bunga setinggi 2022.

Berbeda dengan Kiener dan Hansen, analis senior Slatestone Wealth, Kenny Polcari, meyakini harga emas tidak akan melonjak hingga US$ 4.000.Dia memperkirakan harga emas akan cenderung melemah dengan titik resistance ada di US$ 1.900 per troy on.

"Harga emas memang akan lebih baik dan Anda sebaiknya membeli emas dalam portofolio investasi. Namun, saya tidak melihat harganya akan melambung ke US$ 4,000," tutur Polcari, kepada CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual aset terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas - Obligasi Jadi Primadona Saat Perang Dagang Belum Usai