Emas di Pegadaian Naik Terus Nih, Sudah Waktunya Beli?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan yang dijual Pegadaian terus mengalami kenaikan, sejalan dengan pergerakan harga emas dunia. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan akan terus mengalami kenaikan.
Melansir data dari situs resmi milik Pegadaian, emas Antam standar ukuran 1 gram dijual Rp 1.068.000/batang naik Rp 1.000 dibandingkan harga kemarin. Pegadaian menjual emas ini mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Kemudian emas Antam retro ukuran 1 gram naik Rp 8.000 menjadi Rp 1.040.000/batang.
Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018, dan tersedia mulai ukuran 0,5 gram - 1.000 gram.
Ada lagi Antam batik, emas yang paling mahal di Pegadaian tetapi hanya tersedia 3 ukuran saja, 0,5 gram, 1 dan 8 gram. Ukuran 1 gram dijual Rp 1.224.000 batang, naik Rp 2.000.
Terakhir ada emas UBS yang tersedia mulai ukuran 0,5 gram - 1.000 gram, dengan ukuran 1 gram dijual Rp 1.037.000/batang, turun Rp 8.000 dibandingkan harga kemarin.
Harga emas dunia pada perdagangan Jumat kemarin berhasil melesat 1,7% ke US$ 1.865/troy ons, ke depannya diprediksi akan melesat lagi.
Chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstremnya. Menurutnya, harga emas akan terbang hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023. Artinya, harga emas melonjak 119% dari harga sekarang.
Proyeksi tersebut didasari adanya resesi serta pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve. Seperti diketahui, harga emas ambruk pada 2022 karena kenaikan suku bunga The Fed secara agresif.
"Emas tidak hanya akan naik 10-20% tetapi akan sangat tinggi. Harga emas bisa menembus US$ 2.500-4.000 per troy ons pada tahun depan (2023)," tutur Kiener, dikutip dari CNBC International akhir tahun lalu.
Proyeksi ekstrem juga dikeluarkan Saxo Bank. Bank asal Denmark tersebut memproyeksi harga sang logam mulia akan terbang ke US$ 3.000 per troy ons.
Analis Saxo Bank, Ole Hansen, memperkirakan inflasi masih akan tinggi pada 2023. Sejumlah negara juga akan menghadapi ketegangan politik yang berat. Di sisi lain, The Fed diproyeksi tidak akan menaikkan suku bunga setinggi 2022.
Berbeda dengan Kiener dan Hansen, analis senior Slatestone Wealth, Kenny Polcari, meyakini harga emas tidak akan melonjak hingga US$ 4.000.Dia memperkirakan harga emas akan cenderung melemah dengan titik resistance ada di US$ 1.900 per troy on.
"Harga emas memang akan lebih baik dan Anda sebaiknya membeli emas dalam portofolio investasi. Namun, saya tidak melihat harganya akan melambung ke US$ 4,000," tutur Polcari, kepada CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual aset terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Siap-Siap Borong Bunda! Emas Pegadaian Bisa Turun (Lagi)
(pap)