Biar Gak Kayak Indra Bekti, Wajib Terapkan 4 Langkah Ini

Aulia Akbar, CNBC Indonesia
02 January 2023 15:55
Aldila Jelita dan Indra Bekti
Foto: Instagram @dhila_bekti

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak lama usai kabar buruk seputar kondisi kesehatan presenter kondang Indra Bekti, sang istri Aldila Jelita dikabarkan melakukan penggalangan dana untuk membantu pengobatan suaminya di rumah sakit.

"Jadi kami yang sudah berusaha ini kayaknya, dengan cara ini, kami yakin banget dengan Mas Indra yang sudah sangat baik suka membantu sesama, dengan teman-teman artisnya atau semua para pemimpin, kami mohon, kami membuka penggalangan dana," kata Aldila pada Sabtu (31/12), seperti diberitakan oleh CNN.

Seperti diketahui, pada 28 Desember lalu Indra Bekti dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan otak. Indra juga sudah menjalani beberapa operasi untuk menangani pendarahan tersebut, dan Indra bakal dijadwalkan untuk perawatan dan terapi sampai 20 hari ke depan, Indra pun baru saja dikabarkan menjalani terapi MRI.

Aldila sendiri mengatakan bahwa biaya perawatan sang suami sudah sangat besar. Oleh karena itulah, Aldila melakukan penggalangan dana untuk meringankan beban keuangannya.

Belum lama ini, Detik.com juga memberitakan hal terkait asuransi kesehatan Indra Bekti. Disebutkan bahwa adik Indra Bekti, Cipta, tidak tahu menahu seputar hal ini, dan dia pun menduga bahwa pengobatan ini dibayar menggunakan tabungan pribadi.

Sakit merupakan musibah yang memunculkan risiko finansial. Biaya operasi pendarahan otak tentunya sangat bervariasi, namun semakin tinggi kompleksitas penyakit dan semakin rumit tindakannya, makin mahal pula biayanya.

Lantas bagaimana caranya untuk mengantisipasi risiko finansial dari musibah yang dialami Indra Bekti ini? Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan saat ini.

Pastikan BPJS Kesehatan selalu dibayar

BPJS Kesehatan merupakan asuransi kesehatan yang paling standar dengan iuran bulanan yang murah.

Adapun keunggulan BPJS Kesehatan adalah bisa menanggung segala jenis penyakit, tanpa adanya masa tunggu. Asuransi dari Pemerintah ini juga bisa dipakai untuk berbagai penyakit kritis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), epilepsy, gangguan kesehatan jiwa kronik, stroke, maupun sindroma lupus eritematosus (SLE).

Miliki asuransi kesehatan rawat inap

Terdapat prosedur untuk pengajuan klaim BPJS Kesehatan. Bila fasilitas kesehatan (faskes) tempat pasien terdaftar tidak sanggup melakukan tindakan pengobatan pada pasien, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit dengan kompetensi untuk merawat pasien yang bersangkutan.

Adapun sistem rujukan BPJS bersifat berjenjang, dan cenderung memakan waktu. Itu sebabnya, penting sekali bagi Anda untuk memiliki asuransi kesehatan rawat inap.

Dengan asuransi kesehatan rawat inap, Anda hanya perlu menuju rumah sakit yang bekerja sama dengan asuransi tersebut untuk menjalani pengobatan.

Asuransi kesehatan rawat inap akan menanggung biaya rawat inap Anda selama di rumah sakit, sesuai dengan plafon atau limit yang ditentukan. Semakin tinggi plafon atau limit tahunan asuransi, maka makin mahal premi tahunan yang harus dibayarkan.

Pastikan saja, limit atau plafon dari asuransi kesehatan Anda tidak terlalu tinggi namun cukup untuk mengantisipasi kenaikan biaya medis di masa depan.

Tambahkan proteksi penyakit kritis

Asuransi penyakit kritis adalah asuransi yang memberikan santunan tunai ketika nasabah terdiagnosa penyakit kritis, seperti stroke, kanker, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit serius lainnya.

Sebelum kita membeli produk asuransi ini, maka akan tertera di brosur seputar jenis-jenis penyakit kritis yang bisa ditanggung oleh asuransi tersebut.

Umumnya, asuransi ini disertakan apabila Anda membeli asuransi kesehatan rawat inap. Namun bisa juga dibeli secara terpisah.

Jaga kesehatan dan alokasikan tabungan khusus untuk medical check up

Meski risiko finansial dalam hal medis sudah bisa diantisipasi dengan asuransi, tetaplah penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan bukan hanya sebatas rutin olahraga dan makan makanan sehat, namun juga rutin menjalani pemeriksaan medis (medical check-up).

Buatlah tabungan khusus untuk medical check-up dalam setahun. Alokasikan dana secara rutin ke tabungan atau reksa dana pasar uang setiap bulannya.

 


(aak/aak)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Klaim Asuransi Indra Bekti Ditolak, Pernah Ngalamin Hal Sama?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular