BRI dan Polri Proaktif Ungkap Kejahatan Perbankan

My Money - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
28 November 2022 12:33
Gedung BRI. Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi kembali mengungkap dan menangkap tersangka penipuan social engineering (soceng) bermodus phising melalui situs palsu perubahan tarif transfer BRI, pada Kamis (24/11). Penyelidikan tersebut melibatkan BRI yang proaktif mendukung proses pengungkapan dan penangkapan tersangka berinisial FI, H, dan N.

Dalam hal ini, BRI bertindak aktif dengan melakukan pelaporan kepada polisi dengan laporan bernomor LP/B/0569/IX/2022/SPKT/BareskrimPolri tanggal 29 September 2022.

Berdasarkan penjelasan Bareskrim Polri, tersangka merupakan pelaku kejahatan pembuat dan pengelola website dengan menggunakan 6 domain palsu melalui modus pembelian tiket formula E dan perubahan tarif transfer. Tersangka juga melakukan kontak langsung dengan korban demi memanipulasi psikologis korban untuk mengungkap data pribadi dan data perbankannya.

Atas hal tersebut, tersangka juga dapat mengambil alih user internet banking dan melakukan transaksi pengambilan sejumlah saldo milik nasabah yang menjadi korban. BRI dan kepolisian setempat pun melakukan analisa bersama tentang alur transaksi untuk mengungkap identitas tersangka.

Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain 1 buah handphone, 1 buah CPU, 4 buah ATM, 6 buah buku tabungan, 3 buah harddisk dan 1 buah flashdisk, 1 buah router, 1 buah KTP, 1 bundel print out mutasi rekening, 2 buah akun gmail, 1 akun pelanggan exabytes, 1 buah akun pelanggan idcloudhost.com.

Para tersangka dijerat Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 28 ayat (1) dan/atau Pasal 51 Jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 378 KUHPidana Jo pasal 55 Ayat 1 Ke 1 KUH Pidana.

Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengungkapkan bahwa langkah proaktif BRI dalam mendukung penangkapan pelaku kejahatan social engineering tersebut diharapkan dapat meredam kejahatan serupa muncul kembali.

"Penangkapan pelaku kejahatan ini menunjukkan komitmen BRI untuk turut mengungkap dan menangani kasus social engineering yang telah merugikan nasabah," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).

Di sisi lain, Solichin juga mengungkapkan bahwa BRI secara berkala terus melakukan edukasi pencegahan berbagai modus penipuan, khususnya kejahatan social engineering melalui saluran komunikasi resmi perseroan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat agar terhindar dari berbagai modus social engineering.

"BRI mengimbau kepada nasabah agar senantiasa berhati-hati dalam melakukan transaksi finansial, yaitu dengan menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan. Nasabah diharapkan tidak memberitahukan informasi yang dapat memberi akses pada akun seperti password dan PIN. Nasabah wajib merahasiakan itu dari siapa pun, termasuk keluarga, kerabat, maupun petugas bank," tegasnya.

Lebih lanjut, Solichin juga mengungkapkan BRI senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi resmi (verified/centang biru) yang dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, kontak_bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, YouTube Bank BRI, TikTok Bank BRI, dan Contact BRI di nomor 14017/1500017.

BRIFoto: Dok BRI

[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ada Modus Penipuan Link Palsu, Nasabah BRI Bisa Lakukan Ini


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading