Harga Emas Antam Hari Ini: Makin Murah, Turun Goceng!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 21/09/2022 09:20 WIB
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk alias Antam pada Rabu (21/9/2022) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung turun Rp 5.000 per gram menjadi Rp 937.000 per gram.

Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) turun Rp 4.000 per gram menjadi Rp 805.000/gram.

"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.


Harga emas Antam sejalan dengan emas dunia yang melemah pada perdagangan kemarin. Emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.663 per troy ons, turun 0,76% dibandingkan posisi sebelumnya.

Potensi kenaikan suku bunga yang agresif dari bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) untuk menjinakkan kenaikan inflasi, kian meredupkan kilau emas yang tidak memiliki imbal hasil. Sementara yield obligasi meningkat.

"Emas tidak dapat menghilangkan salah satu dari kekhawatiran pengetatan Fed yang agresif ini ... imbal hasil terus meroket, terutama di ujung pendek kurva - itu hanya secara konsisten memberi tekanan pada emas," kata Edward Moya, analis senior OANDA.

"Ketika ketakutan resesi global benar-benar menjadi titik fokus pasar karena semua orang menjadi lebih agresif dengan siklus pengetatan mereka, saat itulah emas akan memiliki peluang," kata Moya.

Pasar telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin (bp) pada akhir pertemuan The Fed hari ini waktu setempat, bahkan mungkin setinggi 100 bps. Hal tersebut tentunya akan menarik investor untuk membeli dolar AS sehingga greenback makin menjulang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00-3,25% adalah 82,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bp menjadi 3,25-3,50% adalah 18%.

"Kenaikan 100 bps kemungkinan akan menekan harga emas lebih rendah, sedangkan 75 bps yang diantisipasi secara luas dapat melihat beberapa aktivitas short-covering di tengah reli bantuan," kata Standard Chartered dalam sebuah catatan.

Emas pun menjadi kurang menarik karena biaya peluang meningkat untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/vap)