
Harga Jual Emas Antam Masih Murah, Mending Tahan Dulu...

Jakarta, CNBC Indonesia - Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik tipis Rp 1.000 per gram menjadi Rp 980.000 pada perdagangan hari ini (6/6/2022). Sementara harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) stagnan di Rp 859.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Pergerakan harga emas Antam tertekan pergerakan harga emas dunia yang melemah sepanjang pekan kemarin. Minggu lalu kinerja emas acuan dunia melemah 0,11% secara point-to-point. Harganya di pasar spot tercatat US$ 1850,7565/troy ons, merosot 0,93% dibanding harga penutupan sebelumnya.
Emas tertekan oleh dolar yang lebih kuat setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) pada Mei lalu lebih baik dari perkiraan, meningkatkan kekhawatiran berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang agresif.
Sebelumnya, data tenaga kerja AS di luar sektor pertanian tumbuh 390.000 bulan lalu, atau di atas ekspektasi analis Dow Jones yang memprediksikan sebanyak 328.000 pekerjaan baru di bulan Mei. Dollar Index (yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama) AS pada perdagangan kemarin menguat 0,34% ke level 102,169, setelah sebelumnya sempat melemah.
Pergerakan emas dan dolar AS saling berlawanan. Ketika dolar AS menguat, maka harga emas cenderung tertekan. Begitu pun sebaliknya.Sebab emas dibanderol dengan dolar sehingga membuat logam kuning itu makin mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Meski demikian, analis pasar Reuters Wang Tao memandang harga emas dunia masih mampu menguat untuk menguji resistennya di US$ 1.879/trou ons.
"Emas spot dapat menguji resistensi di US$ 1.879/troy ons, penembusan di atas yang dapat menyebabkan kenaikan ke US$ 1,892/troy ons," tulis Wang dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Antam Turun Rp7.000, Pilih Jual atau Beli Nih?