
Saham, Kripto & NFT, Mana yang Menarik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia investasi terus berkembang. Berbagai instrumen atau jenis investasi bermunculan. Tidak hanya saham, beberapa tahun belakangan masyarakat digemparkan dengan boomingnya cryptocurrencies atau mata uang digital seperti Bitcoin.
Setelah itu, kini muncul lagi non fungible toke atau NFT, yakni salah satu aset investasi yang termasuk ke dalam hal mata uang kripto. Kemunculan NFT ini membuat dunia investasi semakin ramai saja.
NFT adalah aset digital yang bisa digunakan sebagai bukti kepemilikan barang yang dapat dibeli dengan mata uang kripto. NFT meliputi berbagai bidang seperti karya seni, video klip, musik, game dan lain sebagainya.
Lalu mana yang menarik antara Saham, Kripto dan NFT?
Founder Koko Cuan Lagi, Nelson Nofanta mengungkapkan untuk membandingkan ketiganya ia melihat dalam waktu 20 tahun terakhir dari 1999-2019 IHSG tumbuh 300% per tahun dengan jumlah investor sekitar 8,4 juta.
Sementara kripto dengan bitcoinnya booming sejak 2 tahun terakhir, kenaikannya sudah sangat luar biasa besar. Pernah menyentuh angka US$ 200 dengan jumlah investor sekitar 12 jutaan.
Dari perbandingan tersebut, bisa dilihat perkembangan aset saham kalah secara per tahun. Cuma dari sisi pengujian, saham diunggulkan.
"Kripto baru booming belakangan ini. dari dua tersebut, kembali ke preferensi teman-temen. kalau misalkan mau teruji bisa ke saham dulu. atau bahkan ke NFT yang rumornya keuntungannya lebih besar," terang Nelson diacara Cuap-Cuap Cuan Allo Bank Festival, Sabtu (21/5/2022).
Sementara untuk NFT ia melihat cukup menarik. Namun kembali lagi, investor ujarnya perlu pemahami sebelum memulainya.
Ia mengatakan ada berbagai bidang di NFT yang sedang naik daun, salah satunya game. NFT gaming itu kata Nelson dalam bentuk kartu. Nantinya kartu itu bisa di battle dan bisa dapat poin. Ketika menang battle, kartunya bisa diinvest dan nilainya bisa berkali-kali lipat tergantung kartu dan kelangkaannya. Ada yang satu kartu dicetak Cuma 10.
"Tapi yang perlu diingat time framenya. Karena NFT masih dalam tahap awal, invest NFT kita harus jangka panjang. mungkin bisa diatas 5 tahun atau 10 tahun. Cuma kembali lagi yang baru mau coba, satu utamakan edukasi dulu produknya seperti apa, lalu ekosistemnya dan ketiga historinya. Ada proyek-proyek tertentu kenapa aku masuk gaming, itu produk sudah dari dulu dikembangkan," terangnya.
Iapun mengingatkan, setiap insutrumen investasi punya siklusnya. Ketika itu lagi 'boom' kripto jenis apa pun untung. Begitu juga di saham.
Perbedaanya adalah ketika turun harganya, saham masih bisa bagi dividen. Kalau di kripto bisa jadi ngga tersisa, bahkan sisi negatifnya founder bisa kabur.
"Dari sisi keamanan masih mending coba di saham. Kalau saham terlalu volatil, bisa coba ke reksa dana saham. Kalau ingin keutungan jauh lebih besar bisa di kripto. kembali lagi keuntungan selalu berbanding lurus dengan risiko yang ditawarkan," jelasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Main Saham? Jangan Suka Fomo Ya Sobat Cuan