Asing Incar Tanaman Penghasil Emas, Banyak di Sekitar Rumah
Jakarta, CNBC Indonesia - Peluang Indonesia dalam membudidayakan tanaman porang saat ini cukup menjanjikan. Pasalnya, tanaman yang memiliki nama latin Amorphophallus Oncophyllus Muelleri Blume ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan berpotensi menjadi komoditas pertanian unggulan ekspor.
Tanaman ini sendiri banyak ditanam oleh petani Desa Blungun, Blora, Jawa Tengah. Porang merupakan umbi-umbian yang termasuk dalam famili Araceae dan tumbuh di hutan.
Porang tumbuh di bawah kerindangan pepohonan seperti jati, mahoni, sonokeling dan sengon dengan intensitas sinar matahari 40% (tidak terlalu panas atau dingin). Adapun masa panen dari tanaman ini adalah setahun sekali.
Porang umumnya dijual dalam berbagai bentuk seperti umbi, irisan kering, tepung porang, dan glukomannan. Glukomannan sendiri sangat penting dalam industri makanan karena serat alaminya dapat dijadikan pengganti agar-agar, mempercepat rasa kenyang, memperlambat pengosongan perut.
Tanaman ini bisa jadi bahan makanan yang cocok untuk orang diet. Selain itu juga bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Tidak hanya itu, bahan ini juga bisa dijadikan campuran pembuatan kertas agar kuat dan lemas. Glukomannan juga dapat menjadi bahan pembuat lem, bahan pembuat kapsul, pengikat formulasi tablet, pengganti gel, hingga silikon sebagai isolator listrik.
Porang pun bisa digunakan untuk industri kosmetik. Meskipun baunya tergolong tak sedap, nilai kegunaannya sangat tinggi.
Mengutip, Data Badan Karantina Pertanian menyebut di semester I 2021, ekspor porang mencapai 14,8 ribu ton. Ini meningkat dari 2019 yang 5,7 ribu ton. Ada lonjakan hingga 160%. Tanaman ini diburu China, Vietnam, hingga Jepang.
(RCI/dhf)