Perekrut Indra Kenz Terungkap! Polisi Bakal Panggil Lagi FST

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
28 March 2022 17:50
Polisi menyegel rumah crazy rich Medan Indra Kenz yang berada di Alam Sutera, Tangerang, Banten, Jumat (18/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Polisi menyegel rumah crazy rich Medan Indra Kenz yang berada di Alam Sutera, Tangerang, Banten, Jumat (18/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri akan melayangkan pemanggilan kedua kepada perekrut afiliator platform Binomo, termasuk yang merekrut Indra Kenz berinisial FST.

"Kami akan mengirimkan panggilan kedua untuk FST atau Fakarich (Fakar Suhartami Pratama) terkait peran perekrut di media sosial," jelas Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko di Mabes Polri, Senin (28/3/2022).

Gatot menjelaskan seharusnya datang hari ini, namun FST tidak hadir dan akan dijadwalkan kembali. Namun Gatot mengatakan jika diperlukan akan datang melakukan penjemputan.

"Masih dilakukan tracing aset dan terus melengkapi berkas perkara," tegas Gatot.

Adapun terkait pengembalian donasi, penyidik masih melakukan penghitungan aset dan fokus untuk mendapatkan aset. Terkait pengembalian kepada korban, Gatot memastikan kalau itu adalah urusan pengadilan dan kepolisian hanya fokus pada tindak kejahatan.

Sebelumnya, Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan para penjual kripto di Indonesia.

"Ini dilakukan untuk membantu penyidik dalam pengungkapan aliran dana para tersangka," ujar Whisnu kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Di lain kesempatan, Whisnu menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan salah satu marketplace kripto Indodax dalam rangka pengusutan aliran dana tersebut.

"Di kripto, kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman di Indodax dan kita sudah sita dana sekitar Rp 200 juta. Kami juga menelusuri hingga ke penyedia payment gateaway Zenith dan PPATK, karena diduga ada beberapa dana di luar negeri. Ini masih kami tracing," terang Whisnu.

Para tersangka kasus binary option dan robot trading memang memiliki tabiat yang tipikal. Mereka menggunakan duit para korban untuk membeli sejumlah aset. Ada aset berupa rumah, mobil mewah, hingga mata uang kripto.

Whisnu memastikan, pengembangan bakal terus dilakukan untuk mengusut tuntas kasus ini. Kepolisian setidaknya telah memeriksa 64 saksi hanya dari kasus Indra Kenz saja. Tidak menutup kemungkinan, jumlah tersangka bakal terus bertambah.

Wishnu mengingatkan masyarakat kalau dalam bisnis, tidak ada yang pasti untung, apalagi kalau ada yang menjanjikan untung fixed 1% sehari. Dia berharap masyarakat tidak gelap mata dengan keuntungan yang dijanjikan.

"Kalau lihat uang cash dilihat, raba, terawang, kalau ini legalitas dan logis, tidak mungkin perusahaan bisa kasih 25% sebulan. Legal harus, banyak info dari masyarakat, legal tidak, kalau dia bilang legal, cek aja, ada OJK dan Bappebti," pungkas Wishnu.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apakah Penerima 'Sedekah' Affiliator Juga Bisa Dimiskinkan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular