Makin Anjlok, Bank QNB Rugi Rp 578 M di Semester I-2021

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 09/08/2021 10:15 WIB
Foto: REUTERS/Faisal Al Nasser

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten yang berderak di sektor bisnis perbankan umum, PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), melaporkan kerugian bersih sebesar Rp 578,36 miliar pada semester pertama tahun ini.

Kondisi ini makin buruk dengan angka kerugian naik 7,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mana rugi perusahaan tercatat sebesar Rp 537,94 miliar.

Pendapatan bunga bersih tercatat mengalami penurunan signifikan hingga 30,59% menjadi Rp 446,90 miliar, lebih rendah dari pendapatan enam bulan pertama tahun lalu sejumlah Rp 643,86 miliar.


Akan tetapi pendapatan bunga neto setelah dikurangi beban bunga mengalami kenaikan 14,02% menjadi Rp 160,27 miliar dari sebelumnya sejumlah Rp 140,56 miliar.

Pendapatan dari pos operasional lain juga mengalami penurunan, seperti pendapatan provisi dan komisi yang turun menjadi Rp 30,41 miliar dari semula Rp 56,14 miliar. Secara total pendapatan operasional lainnya turun menjadi Rp 61,45 miliar dari semula Rp 77,33 miliar.

Sedangkan beban operasional lain yang sebelumnya sudah membengkak kini kian bertambah besar menjadi Rp 766,03 miliar dari semula Rp 730,24 miliar.

Beberapa pos yang mengalami kenaikan diantaranya adalah beban umum dan administrasi yang meningkat menjadi Rp 82,13 miliar dari semula Rp 69,94 miliar.

Sedangkan pos dengan beban porsi terbesar yakni penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan juga meningkat menjadi Rp 524,04 miliar dari semula Rp 498,64 miliar.

Per kuartal II tahun ini, rasio non performing loan (NPL) terhadap total kredit bersih bank naik menjadi 3,56% dari posisi akhir tahun lalu sebesar 1,21%.

Aset perusahaan tercatat turun menjadi Rp 17,02 triliun dari posisi akhir tahun yang berada di angka Rp 18,30 triliun.

Liabilitas perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp 13,50 triliun dari sebelumnya sejumlah Rp 14,18 triliun.

Ekuitas perusahaan mengalami penyusutan 14,35% menjadi Rp 3,52 triliun dari semula Rp 4,11 triliun.

Pada perdagangan sesi I Senin (9/8) pukul 9.07 WIB, saham BKSW tercatat dibuka di zona hijau naik 4,85% ke level Rp 346/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 7,07 triliun.

Dalam seminggu saham ini naik 65,38%, selama sebulan terakhir menguat 77,32% dan sejak awal tahun telah tumbuh hingga 224,53%.

Laporan keuangan mencatat, BKSW didirikan pada 1 April 1913 dengan nama N.V Chunghwa Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited).

Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan pada 10 Maret 1965. Dengan akuisisi saham Bank oleh Qatar National Bank (Q.P.S.C.) (dahulu Qatar National Bank SAQ) pada 26 Januari 2011, nama Bank diubah menjadi Bank QNB Kesawan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 23 tanggal 16 September 2011.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Tinggal Diam, Ini Jurus OJK Redam Guncangan Pasar Modal