InvesTime

Naksir Saham Tipe Roller Coaster? Perhatikan Ini Dulu

My Money - Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 July 2021 14:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang bekerja dari rumah (work from home) mulai melirik investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut analis pasar modal, tidak sedikit yang lebih menyukai saham dengan karakteristik kenaikan dan penurunan harga saham secara drastis seperti roller coaster, terutama investor yang punya horizon investasi jangka pendek.

Dari saham jenis ini, investor berpotensi memperoleh keuntungan dengan waktu yang cepat, begitu juga dengan potensi kerugiannya yang juga bisa dirasakan dalam waktu singkat, jadi siap-siap 'jantungan'.

"Biasanya milenial punya toleransi risiko yang lebih besar, mereka belum terlalu memikirkan risiko terlalu jauh, jadi punya room of risk lebih besar dari generasi yang lebih senior," kata Head Of Research Sucor Sekuritas, Adrianus Bias dalam program Investime CNBC Indonesia, Kamis (29/07/2021).

Namun, pilihan saham jenis roller coaster itu bukan bergantung pada usia, melainkan tipe berinvestasi dari masing-masing investor.

Jika investor tersebut memiliki waktu lebih longgar, maka pilihan saham roller coaster lebih cocok. Pasalnya, fluktuasi harga saham ini perlu permantauan ketat.

"Ini cocok buat mereka yang punya waktu lihatin market, bukan orang yang beli kemudian baru bisa tengokin sebulan sekali. Ini lebih cocok tipe investor yang komit [punya komitmen], misal 2 hingga 3 jam melihat market dari potensi yang ada," kata Adrianus.

Jika tidak ingin mengalami kerugian, maka si investor harus mengetahui akan berinvestasi di saham mana. Artinya perlu memiliki pengetahuan dalam menyimpan uang dan membidik saham yang tepat.

Menurut dia, jangan hanya ikut-ikutan ajak orang atau atau FOMO (fear of missing out). "Misalnya ikut perkataan orang lain tapi kita tidak mengetahui sebenarnya saham tersebut."

Dia menilai ada beberapa ciri saham model roller coaster ini, yakni punya ciri volatilitas harga yang tinggi, kemudian saham-saham ini juga belum masuk indeks acuan yang selama ini sudah terbukti baik dan berkinerja oke dari sisi likuiditas misal Indeks Kompas 100 atau Indeks LQ45.

"Ciri lainnya, saham-saham ini naik turun dan nggak diikuti story, misal ga ada berita underlying news yang mendasari pergerakan saham-saham ini," jelasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Live Now! Yuk Kenali Prospek Saham 'Seceng' di Pasar Modal RI


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading