
Menarik nih! Agen Penjual Reksa Dana Jajaki Jualan Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan investor aset kripto yang cukup massif belakangan ini membuat perusahaan yang terkait dengan manajer investasi (MI) termasuk agen penjual reksa dana (aperd) mulai berencana mendiversifikasi layanan dengan mengakomodasi kripto (cryptocurrency) sebagai aset yang akan ditawarkan kepada investor.
CEO PT Raiz Invest Indonesia (Raiz Invest), Fahmi Arya Wicaksana menyampaikan, perusahaan sedang mengkaji lebih lanjut mengenai rencana diversifikasi tersebut.
"Sedang kami matangkan, ranah mana yang kami ingin masuk, kami melihat perkembangan Bitcoin [salah satu kripto paling besar kapitalisasinya] di Indonesia, secara investor sangat menggiurkan," katanya, dalam wawancara terbatas bersama awak media baru-baru ini di Jakarta, dikutip Senin (5/7).
Dia mencontohkan, saat ini jumlah investor aset kripto di Indonesia tumbuh cukup pesat dalam waktu yang terbilang singkat, yakni sudah mencapai 5 juta lebih, dan reksa dana baru sejak awal berdiri, baru mencapai 4,4 juta.
Namun, perusahaan masih akan tetap berhati-hati sembari terus menunggu dari sisi kesiapan regulasinya di Indonesia.
"Kita harus lihat dari infrastrukturnya dan juga kesiapan regulasinya karena kami tidak mau menjual kepada investor sesuatu yang belum jelas," kata Fahmi.
Pada saat ini, perseroan, kata Fahmi masih fokus pada penjualan reksa dana terproteksi (RDT) secara daring dengan harga terjangkau. Raiz Invest menargetkan, di akhir tahun ini customer akan bertambah menjadi 350.000.
Dalam kesempatan terpisah, Yoga Sugeharto Country Head of Zipmex Indonesia menjelaskan, pertumbuhan investor kripto di Indonesia memang menunjukkan tren positif.
Ada banyak sentimen yang bisa mempengaruhi aset kripto. Pertama, dari sisi pembaruan sistem, teknologi, atau mekanisme dalam blockchain. Apabila pembaruan sistem membuat adopsi atau use case aset kripto meningkat, maka sentimennya akan jadi positif dan bisa mendongkrak harga koin atau token tersebut.
Kedua, Kalau dari sisi eksternal, keputusan atau regulasi pemerintah, baik di negara lain maupun di Indonesia. Hal ini disebabkan pasar aset kripto tidak terbatas geografis, sehingga keputusan yang terjadi di suatu negara, besar kecilnya akan berpengaruh pada harga kripto.
Contohnya El Salvador, ketika mereka mengumumkan akan menggunakan Bitcoin sebagai legal tender, harga BTC meningkat 6% hingga mencapai level lebih dari US$ 37.000/join BTC atau setara Rp 529 juta (kurs Rp 14.300/US$).
"Sentimen lainnya yang bisa mempengaruhi aset kripto, ya, tentu saja adopsinya. Semakin banyak brand atau perusahaan yang menggunakan Bitcoin atau aset kripto lainnya, maka harga asetnya juga makin tinggi," katanya kepada CNBC Indonesia.
Selain itu, bursa aset kripto juga akan berdiri di tahun ini akan menjadi katalis positif bagi investasi aset kripto di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk usaha pemerintah yang berusaha semaksimal mungkin membangun sistem yang lebih baik dan teratur untuk mendukung investasi digital di Indonesia.
"Kami mengapresiasi kerja keras pemerintah dalam industri kripto yang masih terbilang baru. Salah satu contohnya, sebelum melegalisasi aset kripto sebagai komoditas aset, Pemerintah Indonesia terlebih dahulu menyiapkan regulasi dan Bappebti [Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) sebagai lembaga yang mengaturnya," tandasnya.
Adapun terkait rencana penerapan pajak transaksi aset kripto, perseroan berharap, pemerintah dapat mengkaji dan melibatkan pelaku industri aset digital untuk berdiskusi mengenai besaran ideal pajak yang akan dikenakan bagi investor maupun trader.
Sebagai informasi, Raiz Invest saat ini terdaftar dan diawasi oleh OJK dan telah memperoleh izin usaha sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari OJK pada 10 Desember 2018.
Sementara itu, Zpmex adalah platform investasi aset digital di Indonesia. Mereka menjual-beli aset kripto Bitcoin, Ethereum, Ripple, Dogecoin, dan lainnya melalui website dan aplikasi Zipmex.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Saham! Penasihat Keuangan Mulai Jajakan Kripto ke Klien
