
Semenarik Apa Saham Nikel ANTM-INCO dkk? Cek Rekomendasinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor pertambangan nikel dinilai mempunyai prospek untuk terus bertumbuh. Sebab itu investor bisa mengoleksi saham-saham yang masih undervalue (murah) di kedua segmen tambang tersebut.
Pertama, untuk saham nikel, sentimen positifnya ialah potensi penggunaan nikel sebagai energi masa depan akan terus dibutuhkan seiring dengan pengembangan mobil listrik secara global.
Seperti diketahui, nikel adalah salah satu komponen penting dalam bahan baku baterai untuk kendaraan listrik.
"Nikel ke depan akan dibutuhkan dengan mobil listrik di AS dan China, Tesla all time high [tertinggi dalam sejarah], bulan depan pemerintah groundbreaking [peletakan batu pertama] pabrik baterai nasional, ini akan jadi awal ekspor baterai," kata CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (24/6/2021) di Program InvesTime.
Sentimen ini akan turut berimbas positif pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Terlebih lagi, negara-negara G7 sudah melarang penggunaan batu bara dan merekomendasikan untuk menggunakan energi rendah karbon.
"Asing tidak berinvestasi di saham batu bara, mengalihkan ke clean energy," bebernya.
Dia pun menilai sentimen Tesla yang sebelumnya berminat membangun pabrik baterai di Indonesia sudah berakhir karena untuk investasi pengembangan, setidaknya masih dibutuhkan waktu riset yang cukup panjang. Investor bisa mencermati kinerja keuangan emiten di sektor ini pada kuartal kedua.
"Ghosting Tesla sudah berakhir," imbuhnya.
Untuk saham pilihan di sektor nikel ini, Sucor Sekuritas merekomendasikan ANTM dengan harga pembelian Rp 2.243 sampai dengan Rp 2.300 dan target fundamental di akhir tahun Rp 3.900.
Bernadus melanjutkan ANTM juga berencana melakukan ekspansi lahan penambangan dan diperkirakan akan mendapatkan dampak positif jika harga nikel mengalami kenaikan US$ 16.000 per ton.
Sedangkan, untuk INCO, Sucor merekomendasikan INCO dengan target pembelian Rp 4.300 dan target fundamental di harga Rp 7.800.
Data BEI mencatat pada sesi I, Jumat ini (25/6), saham ANTM ditutup naik 3,11% di Rp 2.320/saham dengan kenaikan sepekan 4,04%.
Sementara itu saham INCO ditutup juga naik 4,14% di Rp 4.530/saham dengan kenaikan sepekan 5,10%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Resmikan Pabrik Baterai, Nih Saham Nikel Potensi Cuan!
