
Ada 'Setan' Taper Tantrum, Cocok Investasi Saham Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Taper tantrum yang akibat adanya normalisasi perekonomian di Amerika Serikat yang diperkirakan akan terjadi di awal tahun depan. Kondisi tersebut juga akan berdampak pada pasar keuangan dunia, tidak terkecuali Indonesia.
SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengungkapkan sebagai dampaknya, akan terjadi koreksi di pasar saham dalam negeri, setidaknya akan sama dengan tapering pada 2013 silam dengan penurunan pasar akibat aliran dana ke luar (outflow) sebesar 10%-20%.
"Akan ada penyesuaian ketika ada ancaman inflasi, adanya penurunan pembelian surat utang negara, tetapi koreksi pasti ada, kurang lebih tidak jauh dari 2012 ... More or less 10%-20% koreksinya," kata Janson dalam program Investime, Senin (7/6/2021).
Lalu bagaimana cara mengamankan aset-aset saham akan dari koreksi tersebut?
Janson menyebutkan, mulai saat ini investor sudah bisa menyiapkan dana dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan, sembari menunggu sinyal tapering dari bank sentral Amerika Serikat, Federa Reserve.
Sektor-sektor yang mulai bisa diburu nantinya mulai dari perbankan, dengan mencermati saham seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS).
Lalu dari sektor otomotif, saham PT Astra International Tbk (ASII) bisa menjadi pilihan. Ini sejalan dengan kebijakan mobil listrik yang akan menjadi tren sehingga menguntungkan perusahaan ini.
Selanjutnya sektor telekomunikasi juga layak dicermati karena kebutuhan data akan terus tinggi. Saham yang dicermati adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Tower Bersama Indonesia Tbk (TBIG).
Pilihan lainnya adalah sektor ritel yakni saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Ace Hardware Tbk (ACES). Terakhir adalah sektor properti karena sepertinya, kata dia, sektor ini akan mulai mengalami perbaikan kinerja pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini, dan saham yang direkomendasikan adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mana yang Buat Anda Cepat Kaya dari Saham? Growth atau Value Investing
