
Rupiah Keok, Harga Emas Antam Mager di Rp 1.024.000/gram

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam tidak berubah pada hari ini, Kamis (3/9/2020). Padahal harga emas dunia melemah cukup tajam kemarin.
Melansir data dari situs resmi logammulia.com, harga emas Antam dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.024.000/batang, sama dengan harga hari kemarin. Sementara itu, harga emas Antam dengan berat 100 gram yang jadi acuan hari ini dibanderol Rp 96.612.000/batang atau Rp 966.120/gram.
Stagnannya harga emas Antam tidak sejalan dengan emas dunia yang merosot cukup tajam kemarin. Emas dunia memang menjadi faktor yang mempengaruhi harga logam mulia di dalam negeri, tetapi ada juga faktor lain seperti kurs rupiah serta supply-demand. Sehingga emas Antam tidak selalu mengikuti pergerakan emas dunia.
Harga emas dunia kemarin melemah 1,4% ke US$ 1942,62/troy ons akibat indeks dolar AS yang bangkit dari level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.
Kenaikan indeks tersebut dipicu rilis data manufaktur AS yang melesat tinggi di bulan Agustus. Institute for Supply Management (ISM) kemarin melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur melesat menjadi 56 dari bulan Juli 54,2.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di di atasnya berarti ekspansi.
PMI manufaktur bulan Agustus tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2019. Ekspansi sektor manufaktur yang meningkat memunculkan harapan perekonomian AS bisa segera bangkit dari kemerosotan tajam.
Sementara itu, rupiah juga melemah tajam, 1,2% melawan dolar AS kemarin ke Rp 14.740/US$. Pelemahan rupiah ini bisa jadi penyebab stagnannya harga emas Antam.
Harga emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika harganya turun tetapi disaat yang sama rupiah juga melemah maka jadi impas. Berbeda misalnya jika harga emas dunia turun, dan rupiah stabil atau malah menguat, tentunya harga beli emas dunia menjadi lebih murah dari sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emas Masih Jadi Primadona, Cek ya Ragam Pilihan Investasinya
