Cara Cermat Mengatur Keuangan Usaha Agar Tidak Boncos
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
21 July 2019 14:43
Jakarta, CNBC Indonesia- Memulai bisnis harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati, apalagi jika menyangkut soal keuangan. Jika tak cermat, bukannya untung tapi malah bisa menjadi buntung alias boncos.
Berikut beberapa tips sederhana dalam mengelola keuangan usaha yang CNBCÂ Indonesia kumpulkan dari beberapa manajemen keuangan:
1. Pisahkan keuangan usaha dan pribadi
Cara terbaik untuk menjaga pemisahan pengeluaran adalah dengan menetapkan anggaran pribadi dan anggaran bisnis. Pastikan memisahkan setiap poinnya.
2. Catatan Cermat
Catat dengan cermat setiap pemasukan dan pengeluaran. Catat juga aset, modal dan utang. Di sini, utang menjadi pos paling penting, dan utamakan untuk melunasinya secepat mungkin.
Jika kesulitan dalam mengurus catatan ini, gunakan jasa orang lain, misalnya dengan merekrut lulusan SMK atau SMA. Bisa juga meminta seorang teman dengan sistem paruh waktu untuk melakukannya.
3. Bayar tagihan tepat waktu
Penting untuk membayar semua utang serta tagihan sesuai tanggal yang sudah ditentukan. Hal ini juga berlaku untuk tagihan pajak, serta tagihan lainnya yang berhubungan dengan jalannya usaha.
Ingat, menunda pembayaran hanya akan menambah beban usaha. Jadi, pastikan semua tagihan sesuai pos-nya. Ini tak hanya berlaku bagi usaha yang baru dirintis, mengingat keterlambatan bisa menjadi raport merah di kemudian hari.
4. Kurangi risiko berhutang
Kurangi berhutang, baik itu ke perorangan, badan usaha atau perbankan. Berhati-hatilah dengan utang, sebab jika kondisi keuangan sedang tidak stabil, akan memperburuk usahayang berakibat utang makin menumpuk.
5. Lakukan cek struk secara berkala
Guna mencegah manipulasi atau penggelapan uang pada karyawan, lakukan cek secara berkala. Apalagi, saat ini transaksi bisa dilakukan dengan mudah dengan cara digital. Artinya, tidak ada alasan sebuah transaksi tak memiliki riwayat pencatatan.
(dob/dob)
Berikut beberapa tips sederhana dalam mengelola keuangan usaha yang CNBCÂ Indonesia kumpulkan dari beberapa manajemen keuangan:
1. Pisahkan keuangan usaha dan pribadi
Cara terbaik untuk menjaga pemisahan pengeluaran adalah dengan menetapkan anggaran pribadi dan anggaran bisnis. Pastikan memisahkan setiap poinnya.
Catat dengan cermat setiap pemasukan dan pengeluaran. Catat juga aset, modal dan utang. Di sini, utang menjadi pos paling penting, dan utamakan untuk melunasinya secepat mungkin.
Jika kesulitan dalam mengurus catatan ini, gunakan jasa orang lain, misalnya dengan merekrut lulusan SMK atau SMA. Bisa juga meminta seorang teman dengan sistem paruh waktu untuk melakukannya.
3. Bayar tagihan tepat waktu
Penting untuk membayar semua utang serta tagihan sesuai tanggal yang sudah ditentukan. Hal ini juga berlaku untuk tagihan pajak, serta tagihan lainnya yang berhubungan dengan jalannya usaha.
Ingat, menunda pembayaran hanya akan menambah beban usaha. Jadi, pastikan semua tagihan sesuai pos-nya. Ini tak hanya berlaku bagi usaha yang baru dirintis, mengingat keterlambatan bisa menjadi raport merah di kemudian hari.
4. Kurangi risiko berhutang
Kurangi berhutang, baik itu ke perorangan, badan usaha atau perbankan. Berhati-hatilah dengan utang, sebab jika kondisi keuangan sedang tidak stabil, akan memperburuk usahayang berakibat utang makin menumpuk.
5. Lakukan cek struk secara berkala
Guna mencegah manipulasi atau penggelapan uang pada karyawan, lakukan cek secara berkala. Apalagi, saat ini transaksi bisa dilakukan dengan mudah dengan cara digital. Artinya, tidak ada alasan sebuah transaksi tak memiliki riwayat pencatatan.
(dob/dob)
Tags
Recommendation
Most Popular