
Pebisnis UKM Tak Usah Ragu Pakai Kartu Kredit, Ini Tipsnya
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
13 October 2018 13:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi pebisnis mengontrol transaksi debit dan kredit bukanlah hal mudah. Hal tersebut sering dialami para pebisnis khususnya berskala menengah seperti UKM atau UMKM yang mengalami kesulitan dalam mengecek transaksi mereka.
Tak heran, lalai dalam mengontrol dan mengecek transaksi tersebut pun menimbulkan kerugian yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Oleh Karena itu, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya perhatian dalam mengontrol transaksi masuk (debit) dan juga transaksi keluar (kredit) pada internal operasional bisnis yang sedang Anda jalankan.
Perencanaan Keuangan, Andreas Freddy Pieloor mengatakan langkah awal adalah mencatat semua transaksi penjualan dan pembelian. Kumpulkan semua bukti dari transaksi tersebut dan jangan sampai ada satupun bukti transaksi yang hilang, karena akan berpengaruh pada jumlah nominal transaksi yang akan Anda catatkan.
"Langkah awalnya adalah mengumpulkan semua transaksi penjualan dan pembelian jangan sampai ada yang terlewatkan.
Apabila semua sudah terkumpul, maka Anda sudah bisa mulai proses pengelompokan transaksi, mana saja yang masuk transaksi debit maupun kredit," ujar Freddy kepada CNBC Indonesia, Senin (1/10/2018).
Dia menuturkan bahwa hal selanjutnya adalah membuat jurnal transaksi. Pisahkan atau golongkan mana yang masuk dalam transaksi debit dan kredit.
Disarankan, setiap kali melakukan transaksi, buatlah jurnal pencatatan agar tidak lupa. Namun jika masih belum memiliki waktu untuk mencatatnya, maka Anda bisa membuat jurnal di setiap akhir minggu.
Lalu, cobalah memindahkannya ke dalam buku besar dan memperhatikan laporan neracanya, maka Anda sudah mengetahui perputaran transaksi debit dan kredit dalam bisnis Anda. Kesimpulan menyeluruh adalah Anda harus membuat sebuah laporan keuangan untuk mengetahui profit pada bisnis Anda.
"Membuat laporan berfungsi untuk melihat semua kegiatan dari transaksi yang telah dilakukan. Ini berguna untuk mengetahui apakah bisnis Anda mengalami profit atau tidak dan membuat Anda memikirkan tentang hal-hal penting apa saja yang harus dilakukan kedepannya," kata dia.
(hps/hps) Next Article UOB Dorong Adopsi Digitalisasi Perkuat Manajemen Rantai Pasok
Tak heran, lalai dalam mengontrol dan mengecek transaksi tersebut pun menimbulkan kerugian yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Oleh Karena itu, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya perhatian dalam mengontrol transaksi masuk (debit) dan juga transaksi keluar (kredit) pada internal operasional bisnis yang sedang Anda jalankan.
Perencanaan Keuangan, Andreas Freddy Pieloor mengatakan langkah awal adalah mencatat semua transaksi penjualan dan pembelian. Kumpulkan semua bukti dari transaksi tersebut dan jangan sampai ada satupun bukti transaksi yang hilang, karena akan berpengaruh pada jumlah nominal transaksi yang akan Anda catatkan.
Apabila semua sudah terkumpul, maka Anda sudah bisa mulai proses pengelompokan transaksi, mana saja yang masuk transaksi debit maupun kredit," ujar Freddy kepada CNBC Indonesia, Senin (1/10/2018).
Dia menuturkan bahwa hal selanjutnya adalah membuat jurnal transaksi. Pisahkan atau golongkan mana yang masuk dalam transaksi debit dan kredit.
![]() Menggunakan kartu kredit secara cerdas dapat membantu mengembangkan bisnis anda |
Disarankan, setiap kali melakukan transaksi, buatlah jurnal pencatatan agar tidak lupa. Namun jika masih belum memiliki waktu untuk mencatatnya, maka Anda bisa membuat jurnal di setiap akhir minggu.
Lalu, cobalah memindahkannya ke dalam buku besar dan memperhatikan laporan neracanya, maka Anda sudah mengetahui perputaran transaksi debit dan kredit dalam bisnis Anda. Kesimpulan menyeluruh adalah Anda harus membuat sebuah laporan keuangan untuk mengetahui profit pada bisnis Anda.
"Membuat laporan berfungsi untuk melihat semua kegiatan dari transaksi yang telah dilakukan. Ini berguna untuk mengetahui apakah bisnis Anda mengalami profit atau tidak dan membuat Anda memikirkan tentang hal-hal penting apa saja yang harus dilakukan kedepannya," kata dia.
(hps/hps) Next Article UOB Dorong Adopsi Digitalisasi Perkuat Manajemen Rantai Pasok
Most Popular