Mengenal Compounding, Metode yang Bisa Buat Milenial Kaya!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 September 2018 17:01
Mengenal Compounding, Metode yang Bisa Buat Milenial Kaya!
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Berbicara mengenai investasi, ada seribu satu alasan untuk tidak memulainya. Biasanya, besarnya modal yang dibutuhkan menjadi alasan para milenial untuk menunda-nunda berinvestasi. Untuk apa berinvestasi jika modal awalnya kecil? Mungkin pemikiran seperti itu yang ada di benak milenial.

Tapi, tahukah anda bahwa kunci utama dari investasi yang sukses adalah waktu, dan bukan modal. Tidak percaya? Tim Riset CNBC Indonesia akan membuktikannya untuk Anda.

(NEXT)

Dalam dunia investasi, ada sebuah metode yang disebut compounding.

Mudahnya, compounding dilakukan dengan cara menginvestasikan pendapatan yang didapat dari sebuah investasi. Katakanlah Anda menginvestasikan uang senilai Rp 1 juta pada instrumen saham dalam jangka waktu 1 tahun dan mendapatkan keuntungan senilai 10% atau setara dengan Rp 100.000.

Pada tahun berikutnya, keuntungan senilai Rp 100.000 ikut diinvestasikan sehingga modal Anda menjadi Rp 1,1 juta dan bukan Rp 1 juta. Pada akhir tahun, imbal hasil yang didapatkan adalah sama yakni 10%. Namun, jika dilihat nominalnya, imbal hasil yang kini didapat adalah Rp 110.000 dan bukan Rp 100.000 yang akan didapatkan jika tidak menggunakan metode compounding.

Sekilas, hal ini terlihat sepele. Keuntungan yang didapat investor ketika melakukan compounding untuk pertama kali hanyalah senilai Rp 10.000. Untuk membeli makan siang saja, rasanya uang tersebut tak akan cukup. Karena inilah, walaupun cukup dikenal, metode compounding tak banyak dipraktekkan oleh investor.

Namun sejatinya, dalam jangka panjang metode ini membuat perbedaan yang sangat signifikan. Dalam grafik di bawah, Anda dapat melihat yang akan terjadi jika skema investasi di atas (modal awal Rp 1 juta dan imbal hasil per tahun 10%) dilanjutkan dengan menggunakan metode compounding dan tidak.

Mengenal Compounding, Metode yang Bisa Buat Milenial Kaya!
Tanpa compounding, kekayaan anda setelah berinvestasi selama 20 tahun akan bertambah sebesar 190% atau Rp 1,9 juta. Sedangkan dengan compounding, dalam jangka waktu yang sama kekayaan Anda akan bertambah sebesar 512% atau Rp 5,1 juta.

Perbedaaan antara tidak melakukan compounding dengan melakukannya kini menjadi terlihat besar bukan?

(NEXT) Patrick dan Jane bekerja untuk perusahaan yang sama dan mendapatkan gaji yang sama pula. Perbedaan diantara keduanya adalah mengenai keputusan investasi.

Patrick memilih untuk menginvestasikan uang senilai Rp 1 juta setiap tahun mulai umur 25 tahun hingga 35 tahun. Setelah itu sampai umur 65 tahun, ia tak lagi melakukannya dan hanya menginvestasikan uang dari investasi sebelumnya (ia melakukan compounding).

Sementara itu, Jane mulai menginvestasikan uang senilai Rp 1 juta setiap tahun, tetapi mulai dari umur 35 tahun hingga 65 tahun. Sama dengan Patrick, Jane juga melakukan compounding. Setiap tahunnya, baik Patrick dan Jane mendapatkan imbal hasil yang sama dari investasinya yakni 10%.

Dari ilustrasi di atas, bisa kita hitung bahwa pada usia 25-35 tahun (dalam 10 tahun), Patrick menginvestasikan uang (diluar pendapatan investasi) senilai Rp 10 juta. Sementara itu, Jane menginvestasikan Rp 30 juta pada usia 35-65 tahun (dalam 30 tahun). 

Pertanyaannya, siapa yang akan memiliki uang lebih banyak pada usia 65 tahun?

Mungkin Anda menebak bahwa Jane akan memiliki uang lebih banyak lantaran ia menginvestasikan modal yang lebih besar ketimbang Patrick (Rp 30 juta vs Rp 10 juta). Jika itu jawaban Anda, sekilas memang terlihat masuk akal.

Namun, dari grafik dibawah dapat dilihat bahwa justru Patrick memiliki uang yang jauh lebih banyak ketimbang Jane pada usia 65 tahun, terlepas dari modalnya yang lebih kecil. Patrick memiliki uang sebanyak Rp 323,4 juta, sementara Jane hanya memiliki Rp 181,9 juta.

Mengenal Compounding, Metode yang Bisa Buat Milenial Kaya!Foto: CNBC Indonesia


Kuncinya adalah Patrick memulai investasinya 10 tahun lebih dulu dibandingkan Jane sehingga ia bisa menikmati manfaat dari compounding 10 tahun lebih lama.

Ilustrasi tersebut membuktikan bahwa kunci utama investasi sebenarnya bukan modal, namun waktu. Semakin cepat kita memulai, akan semakin baik hasil akhir yang kita dapat.

Jadi, teman-teman milenial pilih jadi siapa? Patrick atau Jane? Untuk menutup tulisan ini, saya ingin mengajak para pembaca untuk mengenal sosok Warren Buffet. Hingga kini, pria berusia 88 tahun kelahiran Omaha tersebut dikenal sebagai investor terbaik dunia. Berdasarkan daftar 20 orang terkaya dunia tahun 2018 yang dirilis oleh Forbes, Buffet menempati posisi 3 dengan kekayaan senilai US$ 84 miliar (Rp 1.252 triliun).

Menariknya, salah satu penyesalannya dalam hidup adalah dirinya tak memulai berinvestasi lebih awal. Padahal, ia mulai berinvestasi pada usia sebelas tahun!

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ray) Next Article Cek! Cara Mudah Ketahui Kapan Investasi Kamu Cuan 100%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular